BAB VI. KOORDINASI
Topik: Koordinasi pendidikan
Judul: Koordinasi yang baik kunci keberhasilan
penyelenggaraan UN
KOORDINASI YANG BAIK KUNCI KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN UN
Pelaksanaan Ujian Nasional atau UN tahun 2012 diharapkan lebih kredibel. Untuk itu diperlukan koordinasi yang terus menerus, sejak persiapan, pelaksanaan, sampai hasil UN diumumkan. Koordinasi lintas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Republik Indonesia mutlak diwujudkan. Demikian juga koordinasi antara Penyelenggara UN Tingkat Pusat, Perguruan Tinggi Negeri Koordinator Pengawasan UN, dan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan.
Koordinasi
CONTOH-CONTOH KOORDINASI
1. KOORDINASI ISOLASI
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidang teknik dan ekonomi.
Koordinasi isolasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara daya isolasi alat-alat dan sirkuit listrik di satu pihak dan karakteristik alat-alat pelindungnya di lain pihak, sehingga isolasi tersebut terlindung dari bahaya-bahaya tegangan lebih secara ekonomis. Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan sehingga tak menimbulkan kerusakan terhadap alat-alat listrik dan karakteristik alat-alat pelindung terhadap tegangan lebih, yang masing-masing ditentukan oleh tingkat ketahanan impuls dan tingkat perlindungan impulsnya.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
1. Perlindungan terhadap peralatan
2. Penghematan (ekonomi)
Oleh karena perlindungan bertujuan ekonomi pula, maka kedua tujuan tersebut disatukan menjadi satu tujuan : ekonomi, hal ini berlaku untuk semua masalah dalam bidang perlindungan. Dalam hal koordinasi isolasi, yang dituju ialah sebuah sistem tenaga listrik yang bagian-bagiannya, masing-masing dan satu sama lain, mempunyai daya isolasi yang diatur sedemikian rupa, sehingga dalam setiap kondisi operasi, kwalitas pelayanan (penyediaan) dicapai dengan biaya seminimum mungkin. Biaya peralatan yang dimaksud terdiri dari biaya pertama peralatan (first cost), biaya kerusakan, biaya pelayanan berhenti (outages),biaya penurunan dan penaikan kwalitas pelayanan.
No comments:
Post a Comment