Friday, 29 November 2013

17. Topik: Koordinasi Perekonomian Judul: Koordinasi Penanaman modal dalam dan luar negeri

BAB VI. KOORDINASI

Topik: Koordinasi Perekonomian
Judul: Koordinasi Penanaman Modal didalam dan luar negeri



KOORDINASI PENANAMAN MODAL


Badan Koordinasi Penanaman Modal (bahasa Inggris: Investment Coordinating Board) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Badan ini didirikan sejak tahun 1973, menggantikan fungsi yang dijalankan oleh Panitia Teknis Penanaman Modal yang dibentuk sebelumnya pada tahun1968.


Koordinasi

CONTOH-CONTOH KOORDINASI
1.       KOORDINASI ISOLASI
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidang teknik dan ekonomi.

Koordinasi isolasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara daya isolasi alat-alat dan sirkuit listrik di satu pihak dan karakteristik alat-alat pelindungnya di lain pihak, sehingga isolasi tersebut terlindung dari bahaya-bahaya tegangan lebih secara ekonomis. Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan sehingga tak menimbulkan kerusakan terhadap alat-alat listrik dan karakteristik alat-alat pelindung terhadap tegangan lebih, yang masing-masing ditentukan oleh tingkat ketahanan impuls dan tingkat perlindungan impulsnya.
 Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
      1.      Perlindungan terhadap peralatan
      2.      Penghematan (ekonomi)
Oleh karena perlindungan bertujuan ekonomi pula, maka kedua tujuan tersebut disatukan menjadi satu tujuan : ekonomi, hal ini berlaku untuk semua masalah dalam bidang perlindungan. Dalam hal koordinasi isolasi, yang dituju ialah sebuah sistem tenaga listrik yang bagian-bagiannya, masing-masing dan satu sama lain, mempunyai daya isolasi yang diatur sedemikian rupa, sehingga dalam setiap kondisi operasi, kwalitas pelayanan (penyediaan) dicapai dengan biaya seminimum mungkin. Biaya peralatan yang dimaksud terdiri dari biaya pertama peralatan (first cost), biaya kerusakan, biaya pelayanan berhenti (outages),biaya penurunan dan penaikan kwalitas pelayanan.


2.       KOORDINASI BIDANG EKONOMI
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi koordinasi dan sinkronisasi penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaannya di bidang perekonomian. Kemenko Perekonomian dipimpin oleh seorang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) yang sejak tanggal 22 Oktober 2009 dijabat oleh Hatta Rajasa.Selain mensinergikan sejumlah kebijakan pemerintah terkait pembangunan yang telah diprioritaskan secara nasional, Bappenas berperan sebagai koordinator perekonomian dan bertanggung jawab untuk memperhatikan sejumlah aspek dalam pelaksanaan MP3EI, antara lain aspek 1) kesenjangan. 2) proyek yang diadakan harus memiliki multiplier effect sesuai dengan prinsip pemerintah pro growth, pro job, dan pro poor. 3) tata ruang yang perlu diperhatikan adalah pada aspek lingkungan yang mendukung daya dukung lingkungan di daerah.
Keseluruh aspek ini sebagai maksud untuk tidak asal membangun, tutur Eddy Abdurrachman, Sesmenko Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tututrnya dalam sambutan membuka sosialisasi tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) 2011-2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian pada Selasa, 18 Oktober 2011 di Ruang Timur, Lobby Level Hotel Borobudur, Jakarta.
James Pardede, Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selaku Ketua Pelaksan Bakohumas Pusat, mengatakan bahwa kehumasan mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk citra Kementerian dan berfungsi strategis dalam mengkomunikasikan kinerja, pencapaian dan prestasi yang dicapai dalam tahapan-tahapan Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

3.       KOORDINASI GERAKAN RENANG GAYA PUNGGUNG
Renang gaya punggung adalah berenang dengan posisipunggung menghadap ke permukaan air. Dalam renang gayapunggung, pengambilan napas mudah dilakukan karena posisimulut dan hidung berada di atas permukaan air.
a. Ambil sikap untuk meluncur dengan keduan tangan berpegang pada pinggir/stang.
b. Meluncur dengan posisi tubuh agak sejajar dengan permukaan air.
c. Gerakan/tekanan paha dilanjutkan dengan sedikit membengkokan kaki kiri. Tangan kiri berada disisi pangkal paha, tangan kanan siap masuk air.
d. Tendangkan kaki kiri keatas dan tangan kanan mulai melakukan gerakan, dan kaki kanan dibengkokan.
e. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kiri mulai keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.
f. Tendangkan kaki kanan, tangan kanan selesai melakukan dorongan sedangkan tangan kiri siap masuk air, dan kaki kiri dibengkokan.
g. Tendangkan kaki kiri, tangan kanan siap keluar dari dalam air dan kaki kanan dibengkokan
h. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kanan keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.

Setelah dikuasai semua bentuk-bentuk latihan diatas, usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berenang gaya punggung dilakukan sebagai berikut:
a. Jepitkan pelampung diantara kedua paha, lakukan gerakan dengan satu tangan, dan tangan yang satu lurus merapat disisi badan. Setelah beberapa kali gerakan tangan tersebut lakukan secara bergantian.
b. Jepitan pelampung diantara kedua paha, lalu gerakan tangan bergantian seperti gerakan tangan renang gaya punggung yang sebenarnya.
c. Pegang alat pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala lakukan latihan gerakan kaki pelan-pelan dan makin lama makin cepat, lakukan berulang-ulang kali sampai jaraknya semakn panjang.
d. Lakukan latihan gerakan kaki tanpa memakai pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala.
4.       KOORDINASI RELAY
Saluran transmisi tenaga listrik sangat berperan penting dalam penyaluran daya listrik dari pembangkit ke konsumen, untuk itu peralatan proteksi yang handal dan efektif diperlukan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan energi listrik. Relay yang dipakai sebagai pengaman saluran transmisi adalah Relay jarak, Relay arus lebih (OCR) dan Relay ganggguan tanah (GFR).
Prinsip dasar relay koordinasi terbagi dua, yaitu :
1. Diskriminasi Waktu
Metoda ini bekerja berdasarkan waktu setting, sehingga relay akan bekerja jika waktu setting terpenuhi. Dibawah ini sistem distribusi radial sederhana untuk melihat aplikasi dari diskriminasi waktu.



Proteksi arus lebih terdapat pada feeders E, D, C, B dan A. Relay pada feeder B mempunyai setting waktu yang paling pendek. Ketika terjadi fault maka relay akan bekerja setelah waktu setting (t) terpenuhi, dan relay pada feeder C akan mengaktifkan time delaynya setelah waktu setting relay B terpenuhi. Begitu seterusnya hingga relay E.
Kekurangan dari metoda ini, jika terjadi gangguan di bagian terdekat dari power source yang memiliki arus gangguan terbesar.

2. Diskriminasi Arus
Metoda ini bekerja berdasarkan arus, hal ini disebabkan karena besarnya arus disetiap posisi/bagian bervariasi. Sehingga dengan metoda ini, semakin besar arus gangguan yang terjadi maka time trip nya pun akan semakin pendek. Dibawah ini merupakan kurva karakterisrik diskriminasi dengan arus.



No comments:

Post a Comment