BAB VI. KOORDINASI
Topik: Koordinasi Perekonomian
Judul: Koordinasi Penanaman Modal didalam dan luar negeri
KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Badan Koordinasi
Penanaman Modal (bahasa Inggris: Investment
Coordinating Board) adalah Lembaga Pemerintah
Non Departemen Indonesia yang
bertugas untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri. Badan ini didirikan sejak tahun 1973,
menggantikan fungsi yang dijalankan oleh Panitia Teknis Penanaman Modal yang
dibentuk sebelumnya pada tahun1968.
Koordinasi
CONTOH-CONTOH
KOORDINASI
1. KOORDINASI ISOLASI
Persoalan isolasi
adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga
listrik pada umumnya dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia
menyangkut persoalan pokok bidang teknik dan ekonomi.
Koordinasi isolasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara
daya isolasi alat-alat dan sirkuit listrik di satu pihak dan karakteristik
alat-alat pelindungnya di lain pihak, sehingga isolasi tersebut terlindung dari
bahaya-bahaya tegangan lebih secara ekonomis. Koordinasi isolasi dinyatakan
dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan
terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan
sehingga tak menimbulkan kerusakan terhadap alat-alat listrik dan karakteristik
alat-alat pelindung terhadap tegangan lebih, yang masing-masing ditentukan oleh
tingkat ketahanan impuls dan tingkat perlindungan impulsnya.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan
:
1. Perlindungan terhadap peralatan
2. Penghematan (ekonomi)
Oleh karena perlindungan bertujuan ekonomi pula, maka kedua tujuan
tersebut disatukan menjadi satu tujuan : ekonomi, hal ini berlaku untuk semua
masalah dalam bidang perlindungan. Dalam hal koordinasi isolasi, yang dituju
ialah sebuah sistem tenaga listrik yang bagian-bagiannya, masing-masing dan
satu sama lain, mempunyai daya isolasi yang diatur sedemikian rupa, sehingga
dalam setiap kondisi operasi, kwalitas pelayanan (penyediaan) dicapai dengan
biaya seminimum mungkin. Biaya peralatan yang dimaksud terdiri dari biaya
pertama peralatan (first cost), biaya kerusakan, biaya pelayanan berhenti
(outages),biaya penurunan dan penaikan kwalitas pelayanan.
2. KOORDINASI BIDANG EKONOMI
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi koordinasi dan sinkronisasi penyiapan dan penyusunan kebijakan serta
pelaksanaannya di bidang perekonomian. Kemenko Perekonomian dipimpin oleh
seorang Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian (Menko Perekonomian) yang
sejak tanggal 22 Oktober 2009 dijabat
oleh Hatta Rajasa.Selain
mensinergikan sejumlah kebijakan pemerintah terkait pembangunan yang telah
diprioritaskan secara nasional, Bappenas berperan sebagai koordinator
perekonomian dan bertanggung jawab untuk memperhatikan sejumlah aspek dalam
pelaksanaan MP3EI, antara lain aspek 1) kesenjangan. 2) proyek yang diadakan
harus memiliki multiplier effect sesuai dengan prinsip pemerintah pro growth,
pro job, dan pro poor. 3) tata ruang yang perlu diperhatikan adalah pada aspek
lingkungan yang mendukung daya dukung lingkungan di daerah.
Keseluruh aspek ini
sebagai maksud untuk tidak asal membangun, tutur Eddy Abdurrachman, Sesmenko
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tututrnya dalam sambutan membuka
sosialisasi tentang Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia
(MP3EI) 2011-2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator
Perekonomian pada Selasa, 18 Oktober 2011 di Ruang Timur, Lobby Level Hotel
Borobudur, Jakarta.
James Pardede, Direktur
Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selaku Ketua
Pelaksan Bakohumas Pusat, mengatakan bahwa kehumasan mempunyai peran yang
sangat penting dalam membentuk citra Kementerian dan berfungsi strategis dalam
mengkomunikasikan kinerja, pencapaian dan prestasi yang dicapai dalam
tahapan-tahapan Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
3. KOORDINASI GERAKAN RENANG GAYA PUNGGUNG
Renang gaya punggung
adalah berenang dengan posisipunggung menghadap ke permukaan air. Dalam renang
gayapunggung, pengambilan napas mudah dilakukan karena posisimulut dan hidung
berada di atas permukaan air.
a. Ambil sikap untuk
meluncur dengan keduan tangan berpegang pada pinggir/stang.
b. Meluncur dengan posisi tubuh agak sejajar dengan permukaan air.
c. Gerakan/tekanan paha dilanjutkan dengan sedikit membengkokan kaki kiri. Tangan kiri berada disisi pangkal paha, tangan kanan siap masuk air.
d. Tendangkan kaki kiri keatas dan tangan kanan mulai melakukan gerakan, dan kaki kanan dibengkokan.
e. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kiri mulai keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.
f. Tendangkan kaki kanan, tangan kanan selesai melakukan dorongan sedangkan tangan kiri siap masuk air, dan kaki kiri dibengkokan.
g. Tendangkan kaki kiri, tangan kanan siap keluar dari dalam air dan kaki kanan dibengkokan
h. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kanan keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.
Setelah dikuasai semua bentuk-bentuk latihan diatas, usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berenang gaya punggung dilakukan sebagai berikut:
a. Jepitkan pelampung diantara kedua paha, lakukan gerakan dengan satu tangan, dan tangan yang satu lurus merapat disisi badan. Setelah beberapa kali gerakan tangan tersebut lakukan secara bergantian.
b. Jepitan pelampung diantara kedua paha, lalu gerakan tangan bergantian seperti gerakan tangan renang gaya punggung yang sebenarnya.
c. Pegang alat pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala lakukan latihan gerakan kaki pelan-pelan dan makin lama makin cepat, lakukan berulang-ulang kali sampai jaraknya semakn panjang.
d. Lakukan latihan gerakan kaki tanpa memakai pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala.
b. Meluncur dengan posisi tubuh agak sejajar dengan permukaan air.
c. Gerakan/tekanan paha dilanjutkan dengan sedikit membengkokan kaki kiri. Tangan kiri berada disisi pangkal paha, tangan kanan siap masuk air.
d. Tendangkan kaki kiri keatas dan tangan kanan mulai melakukan gerakan, dan kaki kanan dibengkokan.
e. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kiri mulai keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.
f. Tendangkan kaki kanan, tangan kanan selesai melakukan dorongan sedangkan tangan kiri siap masuk air, dan kaki kiri dibengkokan.
g. Tendangkan kaki kiri, tangan kanan siap keluar dari dalam air dan kaki kanan dibengkokan
h. Tendangkan kaki kanan keatas, tangan kanan keluar dari permukaan air membentuk lingkaran disisi badan, dan kaki kiri dibengkokan.
Setelah dikuasai semua bentuk-bentuk latihan diatas, usaha untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berenang gaya punggung dilakukan sebagai berikut:
a. Jepitkan pelampung diantara kedua paha, lakukan gerakan dengan satu tangan, dan tangan yang satu lurus merapat disisi badan. Setelah beberapa kali gerakan tangan tersebut lakukan secara bergantian.
b. Jepitan pelampung diantara kedua paha, lalu gerakan tangan bergantian seperti gerakan tangan renang gaya punggung yang sebenarnya.
c. Pegang alat pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala lakukan latihan gerakan kaki pelan-pelan dan makin lama makin cepat, lakukan berulang-ulang kali sampai jaraknya semakn panjang.
d. Lakukan latihan gerakan kaki tanpa memakai pelampung dengan kedua tangan lurus diatas kepala.
4. KOORDINASI RELAY
Saluran transmisi
tenaga listrik sangat berperan penting dalam penyaluran daya listrik dari
pembangkit ke konsumen, untuk itu peralatan proteksi yang handal dan efektif
diperlukan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan energi listrik. Relay yang
dipakai sebagai pengaman saluran transmisi adalah Relay jarak, Relay arus lebih
(OCR) dan Relay ganggguan tanah (GFR).
Prinsip
dasar relay koordinasi terbagi dua, yaitu :
1. Diskriminasi Waktu
Metoda ini bekerja berdasarkan waktu setting, sehingga relay akan bekerja jika waktu setting terpenuhi. Dibawah ini sistem distribusi radial sederhana untuk melihat aplikasi dari diskriminasi waktu.
Proteksi arus lebih terdapat pada feeders E, D, C, B dan A. Relay pada feeder B mempunyai setting waktu yang paling pendek. Ketika terjadi fault maka relay akan bekerja setelah waktu setting (t) terpenuhi, dan relay pada feeder C akan mengaktifkan time delaynya setelah waktu setting relay B terpenuhi. Begitu seterusnya hingga relay E.
Kekurangan dari metoda ini, jika terjadi gangguan di bagian terdekat dari power source yang memiliki arus gangguan terbesar.
2. Diskriminasi Arus
Metoda ini bekerja berdasarkan arus, hal ini disebabkan karena besarnya arus disetiap posisi/bagian bervariasi. Sehingga dengan metoda ini, semakin besar arus gangguan yang terjadi maka time trip nya pun akan semakin pendek. Dibawah ini merupakan kurva karakterisrik diskriminasi dengan arus.
Metoda ini bekerja berdasarkan waktu setting, sehingga relay akan bekerja jika waktu setting terpenuhi. Dibawah ini sistem distribusi radial sederhana untuk melihat aplikasi dari diskriminasi waktu.
Proteksi arus lebih terdapat pada feeders E, D, C, B dan A. Relay pada feeder B mempunyai setting waktu yang paling pendek. Ketika terjadi fault maka relay akan bekerja setelah waktu setting (t) terpenuhi, dan relay pada feeder C akan mengaktifkan time delaynya setelah waktu setting relay B terpenuhi. Begitu seterusnya hingga relay E.
Kekurangan dari metoda ini, jika terjadi gangguan di bagian terdekat dari power source yang memiliki arus gangguan terbesar.
2. Diskriminasi Arus
Metoda ini bekerja berdasarkan arus, hal ini disebabkan karena besarnya arus disetiap posisi/bagian bervariasi. Sehingga dengan metoda ini, semakin besar arus gangguan yang terjadi maka time trip nya pun akan semakin pendek. Dibawah ini merupakan kurva karakterisrik diskriminasi dengan arus.
No comments:
Post a Comment