Thursday 28 November 2013

03. Topik: Manajemen Strategi Judul: Strategi untuk Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa Perantau (Anak Kost)

Bab I. Gambaran Umum Manajemen

Judul: Strategi dalam Mengatur Keuangan untuk mahasiswa perantau (Anak Kost)

Dahulu, sesaat setelah menerima pengumuman SNMPTN, saya mempersiapkan diri saya dengan berbagai macam hal. Tentu dalam hal ini, pihak yang saya ajak berdiskusi adalah orangtua. Banyak hal yang kami bicarakan. Salah satunya adalah budget bulanan. Mereka mengatakan bahwa uang bulanan saya adalah Rpx,00 juta. Saya berpikir saat itu,bahwa jumlah tersebut jelas sangat banyak. Saya berpikir betapa nyamannnya hidup saya nanti di tanah perantauan.

Kenyataannya tidak, terutama awal-awal bulan saya tinggal di tanah perantauan. Hal ini saya katakan kurangnya kesadaran saya akan uang. Saya lupa bahwasanya sekarang saya harus membeli makanan sendiri. Terlebih saya sangat suka menghabiskan uang saya untuk beli snack. Saya sangat mudah mengeluarkan uang untuk hal-hal sepele, yang utama adalah softdrink. Selain itu saya juga memfotokopi banyak materi pelajaran tanpa tahu bahwa tidak semua materi sebenarnya saya butuhkan, seharusnya cukup dengan catatan dari dosen saja. Saya pun dirundung penyakit karena terlalu banyak minum softdrink. Sehingga, kekurangan uang sudah saya rasakan bahkan pada saat pertengahan bulan. Jalan terakhir jelas meminta tambahan dana dari orangtua.

Nah, tidak mau mengalami hal-hal seperti saya, saya? Saya punya beberapa tips untuk diterapkan (mungkin sangat berguna bagi Anda yang tidak akan menambah dana tambahan dari orangtua):

1. Buat perencanaan dan perkiraan budget Anda. Saya katakan bahwa saya benar-benar meremehkan yang satu ini. Walau saya tahu banyak forum-forum keuangan pribadi yang pernah saya baca yang mengatakan bahwa perencanaan keuangan adalah penting. Saya beritahu Anda, perencanaan keuangan yang saya buat, memang bukan untuk saya laksanakan. Melainkan murni untuk mengetahui kondisi budget saya dan mengetahui batasan-batasan pembelian yang saya dapat lakukan tiap bulannya. Sehingga hal ini penting untuk membuat garis besar pengeluaran Anda, baik di atas kertas atau mungkin komputer.

2. Minimalisir biaya materi kuliah. Banyak hal yang dapat Anda lakukan mengenai hal ini. Langkah pertama adalah menentukan relevansi buku/materi yang ingin Anda beli (atau Anda ingin fotokopi) dengan relevansi materi kuliah yang Anda akan dapatkan. Semisal saya di jurusan teknik ***. Materi matematika memang memiliki bobot nilai 3 SKS dari 23 SKS yang saya dapatkan. Namun, ternyata pembahasan matematika yang saya dapatkan tidak terlalu dalam seperti jurusan matematika (walau saya akui tetap sulit). Sehingga, yang saya butuhkan saat itu memang benar-benar catatan dan materi soal dari dosen mata kuliah bersangkutan. Jika Anda sudah menentukan materi kuliah yang ingin Anda fotokopi, saya sarankan untuk memfotokopinya menggunakan kertas buram, dikarenakan sebagian besar tempat fotocopy memasang tarif lebih rendah untuk jenis kertas ini. Lalu juga sistem penjilid-an. Menjilid materi yang Anda fotokopi memang saya katakan penting untuk menjaga agar materi tetap awet. Pilihlah opsi penjilidan yang paling murah.

4. Tekan biaya makanan. Nah, maksudnya? Jelas saya tidak menyarankan Anda untuk mengurangi frekuensi makan maupun membeli makanan yang kurang berbobot. Dalam hal ini Anda dapat melakukan penghematan antara lain dengan meminimalisir atau bahkan meniadakan biaya untuk membeli makanan ringan. Lalu, perhatikan untuk selalu mengusahakan agar makanan Anda mengandung sayur-sayuran di setiap kali Anda makan. Hal lain yang Anda juga bisa lakukan adalah memasak nasi sendiri di tempat kos. Namun, terus terang saya tidak melakukan hal ini karena membutuhkan waktu tambahan untuk membuatnya. Intinya, usahakan makanan yang Anda makan memiliki bobot gizi yang baik dengan mengingat mahal belum tentu bergizi baik dan bergizi baik belum tentu mahal.

5. Tekan biaya laundry. Hal yang Anda lakukan tentu mencuci pakaian sendiri. Namun, bila Anda punya sedikit waktu karena kesibukan Anda, saya punya pengalaman menggunakan jasa laundry. Di tempat saya berkuliah, biaya untuk cuci pakaian pada umumnya adalah Rp3.000,00/kg. Ini merupakan paket yang mereka sebut dengan ‘cuci kering-setrika’. Jadi, selain dicuci dan dikeringkan juga sekaligus disetrika. Namun yang membuat saya tertarik adalah adanya paket yang mereka sebut dengan ‘cuci kering’ saja, dengan biaya hanya Rp2.000/kg. Saya isenguntuk mencoba paket ini. Dua hari kemudian, pesanan telah selesai. Tahukan Anda apa yang saya dapatkan? Pakaian saya yang hanya ‘cuci kering’ terlipat dengan rapi layaknya telah disetrika. Selain itu, pakaian tetap diberikan pengharum sehingga hasil ‘cuci kering’ tadi tetap baik. Kalau tahu seperti ini, untuk saya menggunakan paket ‘cuci kering-setrika’?

6. Ketahui dengan baik harga barang-barang kebutuhan Anda. Sangat penting untuk mengetahui hal ini. Di tempat saya berkuliah, lokasi belanja murah yang saya tahu hanya di sebuah waralaba asing asal Eropa. Karena, sejauh yang saya tahu, mereka memberikan jaminan bahwa akan memberikan ganti harga barang dua kali lipat jika kita berhasil menemukan harga barang sejenis yang lebih murah di pasar modern lainnya. Kenyataannya tidak jauh dari situ, telah lama berdiri pasar modern bermerk lokal yang memiliki jumlah pengunjung lebih ramai dibanding waralaba asing tersebut. Semua harga barang di pasar modern lokal itu ternyata lebih murah, sehingga membuat saya tidak percaya pada omong kosong waralaba asing itu. Penting juga jika Anda memiliki uang lebih untuk membeli barang-barang yang waktu rusaknya (semisal basi) lama dalam jumlah yang banyak. Terlebih jika penjual memberikan otongan harga khusus. Membeli jumlah banyak memiliki keuntungan untuk menghemat waktu Anda untuk kembali ke sana yang juga berarti menghemat biaya transportasi.

7. Buat perencanaan mengenai apa kebutuhan Anda yang ingin Anda beli. Mungkin sebagian dari kita sudah pernah mendengar maupun membaca mengenai hal ini. Namun, banyak dari kita yang enggan menerapkannya. Padahal, dengan perencanaan kita bisa mengetahui pasti apa kebutuhan kita dan menghindari diri kita dari membeli barang-barang yang sebenarnya kita tidak butuhkan.Perlu Anda perhatikan bahwa perencanaan juga berarti menghindari kemungkinan lupa membeli barang yang Anda butuhkan

TEORI

Secara Etimologi :

Kata “manajemen” berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561)maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutama “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Sedangkan kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena. Kutipan dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, mengatakan bahwa:

Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).”

Jadi, manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai Sekumpulan keputusan & tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang perusahaan (meliputi analisa lingkungan, formulasi strategi, implementasi, evaluasi dan pengendalian.

Menurut Para Ahli :

1. Menurut Fred R. David:
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

2. Menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV):
Manajemen strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategi semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaanperusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.

3. Menurut H. Igor Ansoff:
Manajemen strategi adalah analisis yang logis tentang bagaimana perusahaan dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang berupa ancaman maupun kesempatan dalam berbagai aktivitasnya.






Tingkatan Strategi

Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy.

1.Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

2.Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.

3.Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

4.Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:

     Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.

     Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 199

Proses Manajemen Strategi
1. Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaandan pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatan tujuan perusahaan dan pengembangan rencana strategis tertentu. Implementasi strategi (strategy implemetation) meliputi penggunaan alat manajerial dan organisasi dalam tujuannya untuk mengarahkan sumber daya ke arah pencapaian hasil strategis.

2. Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan. Analisis situasi (situation analysis) adalah analisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang dapat disingkat SWOT.

3. Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan(strength) merupakan karakteristik internal positif yangdappat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya. Kelemahan (weakness) merupakan karakteristik internal yang dapat memperlambat atau menghambat kinerja organisasi.

4. Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman(threats) merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal yangdapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang(opportunities) merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi untuk membantu organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.


Strategic Architecture
Menurut Gary Hamel dan C.K. Prahalad: “Masa depan perusahaan tidak cukup hanya dengan dibayangkan (misi, tujuan, dll), tapi harus dibangun”. Dibutuhkan ‘visi’ masa depan, mind-set yang baru, pikiran dan konsep yang menggerakkan perubahan (kreasi, inovasi, dan terobosan untuk mewujudkannya). Visi tentang : “What do we want to become ?”.

Arsitektur strategi menunjukkan kompetensi yang harus dibangun sekarang, prioritas pengembangan produk, fungsi-fungsi baru yang harus dikembangkan, dan pemahaman akan kebutuhan pelanggan baru. Arsitektur strategi memberikan visi bagi suatu organisasi.


No comments:

Post a Comment