Bab I. Gambaran Umum Manajemen
Topik: Manajemen Strategi
Judul: Strategi
dalam Mengatur Keuangan untuk mahasiswa perantau (Anak Kost)
Dahulu, sesaat setelah
menerima pengumuman SNMPTN, saya mempersiapkan diri saya dengan berbagai macam
hal. Tentu dalam hal ini, pihak yang saya ajak berdiskusi adalah orangtua.
Banyak hal yang kami bicarakan. Salah satunya adalah budget bulanan. Mereka
mengatakan bahwa uang bulanan saya adalah Rpx,00 juta. Saya berpikir saat
itu,bahwa jumlah tersebut jelas sangat banyak. Saya berpikir betapa nyamannnya
hidup saya nanti di tanah perantauan.
Kenyataannya tidak, terutama
awal-awal bulan saya tinggal di tanah perantauan. Hal ini saya katakan
kurangnya kesadaran saya akan uang. Saya lupa bahwasanya sekarang saya harus
membeli makanan sendiri. Terlebih saya sangat suka menghabiskan uang saya untuk
beli snack. Saya sangat mudah mengeluarkan uang untuk
hal-hal sepele, yang utama adalah softdrink. Selain itu saya juga
memfotokopi banyak materi pelajaran tanpa tahu bahwa tidak semua materi
sebenarnya saya butuhkan, seharusnya cukup dengan catatan dari dosen saja. Saya
pun dirundung penyakit karena terlalu banyak minum softdrink. Sehingga, kekurangan uang sudah
saya rasakan bahkan pada saat pertengahan bulan. Jalan terakhir jelas meminta
tambahan dana dari orangtua.
Nah, tidak mau mengalami
hal-hal seperti saya, saya? Saya punya beberapa tips untuk diterapkan (mungkin
sangat berguna bagi Anda yang tidak akan menambah dana tambahan dari orangtua):
1. Buat perencanaan dan perkiraan budget Anda. Saya katakan bahwa saya
benar-benar meremehkan yang satu ini. Walau saya tahu banyak forum-forum
keuangan pribadi yang pernah saya baca yang mengatakan bahwa perencanaan
keuangan adalah penting. Saya beritahu Anda, perencanaan keuangan yang saya
buat, memang bukan untuk saya laksanakan. Melainkan murni untuk mengetahui
kondisi budget saya dan mengetahui batasan-batasan pembelian yang saya dapat
lakukan tiap bulannya. Sehingga hal ini penting untuk membuat garis besar
pengeluaran Anda, baik di atas kertas atau mungkin komputer.
2. Minimalisir biaya materi kuliah. Banyak hal yang dapat Anda
lakukan mengenai hal ini. Langkah pertama adalah menentukan relevansi
buku/materi yang ingin Anda beli (atau Anda ingin fotokopi) dengan relevansi
materi kuliah yang Anda akan dapatkan. Semisal saya di jurusan teknik ***.
Materi matematika memang memiliki bobot nilai 3 SKS dari 23 SKS yang saya
dapatkan. Namun, ternyata pembahasan matematika yang saya dapatkan tidak
terlalu dalam seperti jurusan matematika (walau saya akui tetap sulit).
Sehingga, yang saya butuhkan saat itu memang benar-benar catatan dan materi
soal dari dosen mata kuliah bersangkutan. Jika Anda sudah menentukan materi
kuliah yang ingin Anda fotokopi, saya sarankan untuk memfotokopinya menggunakan
kertas buram, dikarenakan sebagian besar tempat fotocopy memasang tarif lebih
rendah untuk jenis kertas ini. Lalu juga sistem penjilid-an. Menjilid materi
yang Anda fotokopi memang saya katakan penting untuk menjaga agar materi tetap
awet. Pilihlah opsi penjilidan yang paling murah.
4. Tekan biaya makanan. Nah, maksudnya? Jelas saya
tidak menyarankan Anda untuk mengurangi frekuensi makan maupun membeli makanan
yang kurang berbobot. Dalam hal ini Anda dapat melakukan penghematan antara
lain dengan meminimalisir atau bahkan meniadakan biaya untuk membeli makanan
ringan. Lalu, perhatikan untuk selalu mengusahakan agar makanan Anda mengandung
sayur-sayuran di setiap kali Anda makan. Hal lain yang Anda juga bisa lakukan
adalah memasak nasi sendiri di tempat kos. Namun, terus terang saya tidak
melakukan hal ini karena membutuhkan waktu tambahan untuk membuatnya. Intinya,
usahakan makanan yang Anda makan memiliki bobot gizi yang baik dengan mengingat
mahal belum tentu bergizi baik dan bergizi baik belum tentu mahal.
5. Tekan biaya laundry. Hal
yang Anda lakukan tentu mencuci pakaian sendiri. Namun, bila Anda punya sedikit
waktu karena kesibukan Anda, saya punya pengalaman menggunakan jasa laundry. Di
tempat saya berkuliah, biaya untuk cuci pakaian pada umumnya adalah Rp3.000,00/kg.
Ini merupakan paket yang mereka sebut dengan ‘cuci kering-setrika’. Jadi,
selain dicuci dan dikeringkan juga sekaligus disetrika. Namun yang membuat saya
tertarik adalah adanya paket yang mereka sebut dengan ‘cuci kering’ saja,
dengan biaya hanya Rp2.000/kg. Saya isenguntuk mencoba paket ini.
Dua hari kemudian, pesanan telah selesai. Tahukan Anda apa yang saya dapatkan?
Pakaian saya yang hanya ‘cuci kering’ terlipat dengan rapi layaknya telah
disetrika. Selain itu, pakaian tetap diberikan pengharum sehingga hasil ‘cuci
kering’ tadi tetap baik. Kalau tahu seperti ini, untuk saya menggunakan paket
‘cuci kering-setrika’?
6. Ketahui dengan baik harga barang-barang
kebutuhan Anda. Sangat
penting untuk mengetahui hal ini. Di tempat saya berkuliah, lokasi belanja
murah yang saya tahu hanya di sebuah waralaba asing asal Eropa. Karena, sejauh
yang saya tahu, mereka memberikan jaminan bahwa akan memberikan ganti harga
barang dua kali lipat jika kita berhasil menemukan harga barang sejenis yang
lebih murah di pasar modern lainnya. Kenyataannya tidak jauh dari situ, telah
lama berdiri pasar modern bermerk lokal yang memiliki jumlah pengunjung lebih
ramai dibanding waralaba asing tersebut. Semua harga barang di pasar modern
lokal itu ternyata lebih murah, sehingga membuat saya tidak percaya pada omong
kosong waralaba asing itu. Penting juga jika Anda memiliki uang lebih untuk
membeli barang-barang yang waktu rusaknya (semisal basi) lama dalam jumlah yang
banyak. Terlebih jika penjual memberikan otongan harga khusus. Membeli jumlah
banyak memiliki keuntungan untuk menghemat waktu Anda untuk kembali ke sana
yang juga berarti menghemat biaya transportasi.
7. Buat perencanaan mengenai apa kebutuhan
Anda yang ingin Anda beli. Mungkin sebagian dari kita sudah
pernah mendengar maupun membaca mengenai hal ini. Namun, banyak dari kita yang
enggan menerapkannya. Padahal, dengan perencanaan kita bisa mengetahui pasti
apa kebutuhan kita dan menghindari diri kita dari membeli barang-barang yang
sebenarnya kita tidak butuhkan.Perlu Anda perhatikan bahwa perencanaan juga
berarti menghindari kemungkinan lupa membeli barang yang Anda butuhkan
TEORI
Secara Etimologi :
Kata
“manajemen” berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa
Italia (1561)maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutama
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati
“tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Sedangkan kata “strategi” berasal dari turunan
kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan
militer’ pada zaman demokrasi Athena. Kutipan dari buku Pengantar
Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional / J.
Hutabarat dan M. Huseini, mengatakan bahwa:
“Dalam bidang manajemen, definisi mengenai
strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya.
Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”)
misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang
organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam
dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
pihak yang berkepentingan (stakeholder).”
Jadi,
manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai Sekumpulan keputusan &
tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang perusahaan (meliputi
analisa lingkungan, formulasi strategi, implementasi, evaluasi dan
pengendalian.
Menurut Para Ahli :
1. Menurut Fred R. David:
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk
memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.
2. Menurut Michael A. Hitt
& R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV):
Manajemen strategi adalah proses untuk
membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan
bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan
manajemen strategi semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa
sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan
jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaanperusahaan terus
ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan
nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.
3. Menurut H. Igor Ansoff:
Manajemen strategi adalah analisis yang logis
tentang bagaimana perusahaan dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang
berupa ancaman maupun kesempatan dalam berbagai aktivitasnya.
Tingkatan Strategi
Dengan
merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985)
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy,
yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan
functional strategy.
1.Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons
masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah
kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam
masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain
seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi
dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat
luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh
bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan
kebutuhan masyarakat.
2.Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi
organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang
digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan
kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk
dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan
dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi
yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi
utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini,
badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting
dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi
universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya
bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun
terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini
memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang
selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
3.Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan
bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan
organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya.
Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik
yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih
baik.
4.Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan
untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional
yaitu:
Strategi functional ekonomi yaitu mencakup
fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi
yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,
penelitian dan pengembangan. Strategi functional manajemen, mencakup
fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating,
controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan
integrating.
Strategi isu stratejik, fungsi utamanya
ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui
maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101,
1996).Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi
isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi
tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga
hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p
104, 199
Proses Manajemen Strategi
1. Penyusunan Strategi vs
Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi
perencanaandan pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatan tujuan
perusahaan dan pengembangan rencana strategis tertentu. Implementasi strategi (strategy
implemetation) meliputi penggunaan alat manajerial dan organisasi dalam
tujuannya untuk mengarahkan sumber daya ke arah pencapaian hasil strategis.
2. Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan
anlisis faktor internal daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif
perusahaan. Analisis situasi (situation analysis) adalah analisis
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) yang dapat disingkat SWOT.
3. Kekuatan dan Kelemahan
Internal
Kekuatan(strength) merupakan
karakteristik internal positif yangdappat digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan kinerja strategisnya. Kelemahan (weakness) merupakan
karakteristik internal yang dapat memperlambat atau menghambat kinerja
organisasi.
4. Peluang dan Ancaman
Eksternal
Ancaman(threats) merupakan ciri-ciri dari
lingkungan eksternal yangdapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan
strategisnya.
Peluang(opportunities) merupakan
karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi untuk membantu
organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.
Strategic Architecture
Menurut
Gary Hamel dan C.K. Prahalad: “Masa depan perusahaan tidak cukup hanya dengan
dibayangkan (misi, tujuan, dll), tapi harus dibangun”. Dibutuhkan ‘visi’ masa
depan, mind-set yang baru, pikiran dan konsep yang menggerakkan perubahan
(kreasi, inovasi, dan terobosan untuk mewujudkannya). Visi tentang : “What do
we want to become ?”.
Arsitektur
strategi menunjukkan kompetensi yang harus dibangun sekarang, prioritas
pengembangan produk, fungsi-fungsi baru yang harus dikembangkan, dan pemahaman
akan kebutuhan pelanggan baru. Arsitektur strategi memberikan visi bagi suatu
organisasi.
No comments:
Post a Comment