Thursday 31 October 2013

20. Curhat pada Sang Kekasih

Ya Allah tolonglah aku dalam melangkah, dalam menjalani kehidupan. Jauhkan lah aku dari orang-orang yang berniat jahat terhadapku, dekatkanlah aku dengan orang-orang yang dapat mendekatkanku kepada-Mu Ya Allah...

19. Seminar

Pada tanggal 29 oktober 2013 kelas gue yaitu kelas 1DB07 mengikuti seminar yang bertema "Jiwa Muda, Sumpah pemuda" kalo gak salah temanya itu hehe.. Gue, winda dan annisa sehabis makan karena terburu-buru untuk mengikuti seminar langsung naik tangga dari lantai 1 ke lantai 3 untuk mengambil tas karena tas kami masih ada dikelas. Pada saat dikelas, kelas telah sepi ternyata kami sudah ditinggal oleh teman-teman satu kelas kami. Dengan terburu-buru kami bertiga jalan dengan cepat menuju lift. Tapi karena lift sangat ramai, kami pun akhirnya dengan sangat terpaksa menaiki tangga kelantai 6. Saat sampai dilantai 6, cukup lelah kami menaiki tangga dari lantai 1 kelantai 6, ini kali pertama gue naik tangga dari lantai 1 kelantai 6. Capeknya buka maiiinnn, rasanya kaki minta dipijet, kamipun segera absen lalu masuk ke auditorium lantai 6, saat masuk ketempat itu sudah ramai dengan mahasiswa-mahasiswa yang sedang berdiri sambil memproklamasikan sumpah pemuda,  kamipun mencari tempat duduk dan dapat tempat duduk dipaling atas

18. Hari yang kacau

Pas pulang kuliah gue, annisa, vero, winda, dan eggi masih dikelas sibuk mencatat. Pada saat asik mencatat tiba-tiba annisa datang dengan memegang sebuah handuk good morning entah siapa pemilik dari handuk itu. Dan karna annisa orangnya iseng, dia menjejali handuk itu kepada gue dan ketiga temen gue itu. Alhasil gue dan ketiga temen gue lari menghindari timpukan handuk yang katanya annisa bau asem itu. Sampai-samapi kami berlari keluar kelas karena tidak mau terkena handuk bau itu. Annisa mengejar kami sampai-sampai kami mengelilingi lantai 5 kampus kami. Capek sekali rasanya berlari-lari satu putaran di lantai itu. Tapi Annisa masih saja tidak lelah mengejar kami. Akhirnya kami pun sepakat untuk berhenti dan sepakat untuk pulang, benar-benar hari yang kacau...

17. Curhat dengan Sang Kekasih

Ya Allah... Jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur atas segala rahmat yang telah Engkau berikan, jadikanlah aku orang yang selalu bersabar menghadapi segala sesuatu yang menyakitkan hatiku, jauhkanlah aku dari orang yang ingin melukai harga diriku, jagalah hatiku agar tetap dan selalu dekat dengan-Mu Ya Allah yang maha pemberi rahmat...

Friday 25 October 2013

16. Tercebur diempang

EMPANG MALAPETAKA

Matahari menyinari bumi, setelah pulang sekolah. Rina seorang gadis kecil lekas pulang kerumah dengan riang gembira, karena ketika sore hari ia dan teman-temannya akan pergi bermain. 

                        "Ma.. aku pulang.." Ucap Rina sambil melepas sepatu dan kaos kakinya, lalu ia masuk untuk menemui ibunya, ketika Rina bertemu ibunya ia pun mengecup tangan ibunya

                        "Ayo kamu lekas ganti baju lalu makan siang sama mama ya" 

                        "Iya ma..."

Ketika Rina  sudah berganti pakaian, iapun pergi keruang makan dan makan bersama ibunya

                      "Ma..."

                      "Iya nak, ada apa?"

                      "Nanti sore Rina boleh main gak bu?"

                      "Main kemana dan dengan siapa Rin?"

                      "Main dirumah Aka mah, sama teman-teman dikampung kita"

                     "Rumah Aka? Dihalaman belakang rumahnya kan ada sebuah empang yang dalam nak. Ibu tidak mengizinkan kamu untuk main kalo mainnya dirumah Aka"

                     "Tapi Rina sudah janji ingin main dirumah Aka mah" 

                     "Iya.. tapi mama khawatir kalau kamu mainnya disana"

                     "Rina mohon ma.. Rina tidak enak bila membatalkan janji dengan Aka.."

                     "Iya.. mama izinin kamu main kerumah Aka, tapi kamu hati-hati yaa"

                     "Boleh ma? Asiiikkk.. terimakasih mama" Ucap Rina senang


Sore hari Rina dan temannya pergi kerumah Aka untuk bermain, Ketika sedang asik bermain dihalaman belakang rumah Aka, tiba-tiba Rina tidak sengaja terpeleset karena ia sedang bermain tikus dan kucing dirumah Aka.

Byuuuuurrr.... seketika tubuh Rina  tenggelam diair, ia pun mencoba untuk menimbulkan kepalannya tapi tidak bisa. Akhirnya ayahnya Aka pun saat melihat kejadian itu langsung menolong Rina dan akhirnya Rina pun selamat. Ia teringat akan perkataan ibunya bahwa ia harus berhati-hati dan Rina pun menyesal telah mengabaikan perkataan ibunya...


                  

15. All about love 2

Jangan lagi meneteskan airmatamu pada orang yang selalu membuatmu menangis. karena dia tidak pantas mendapatkan airmatamu. Tersenyumlah untuk orang yang menantikan senyumanmu....

14. All about love

Cinta yang sesungguhnya seharusnya dipendam dalam diam dan membiarkan orang yang dicintainnya itu berbahagia bersama orang lain.. Terkadang kita harus mengikhlaskan seseorang yang kita sayang pergi dari kehidupan kita, jika dia memang sudah pergi. berarti dia tidak akan pernah kembali, lupakanlah dia...

13. Quote By Rizca

If I see your face again, I fall again, again, and again. I don't know how many reason in mind to forget you, but I always find one reason to loving you again...

Thursday 24 October 2013

12. Jongjangmyun (Tears are Falling)


JONGJANGMYUN
(TEARS ARE FALLING)

·         NEW DAY, NEW FRIEND, NEW LOVE

Matahari masih bersembunyi dibalik awan, tetapi dua pria tampan kakak-beradik Lee Yool dan Lee Shin sudah sibuk merapihkan kedai yang sebentar lagi akan dibuka.

“Shin Ah(panggilan untuk orang yg kita kenal dan dekat dengan kita)…. Apa kau sudah memasang poster didepan kedai kita?”
“Belum kak aku sedang membereskan meja-meja ini”
“Setelah kau selesai dengan meja-meja itu segera pasang poster ya!” Ucap Lee Yool yang sedang menyapu lantai dapur
“Ne(Ya)…” Ucap Lee Shin sambil membereskan meja yang terakhir
“Aigo(Aduh)! Kakak!” Ucap Lee Shin sambil berlari menuju Lee Yool yang sedang menyapu teras depan
“Wae geu rae(Ada Apa)? Kau berseru seperti itu?”
“Aigo(Aduh)! Kak! Mengapa diposter ini kau memberi harga yang murah untuk jjajangmyun kita” Ucap Lee Sihn sambil menunjukkan poster harga-harga menu dikedai
“Eomeona(Astaga)! Aku kira kau kenapa. Itu karena kedai ini baru dibuka kembali setelah 4 tahun vakum. Jadi, agar pelanggan-pelanggan kita berminat kembali untuk berkunjung kesini kakak memberikan harga promosi. Jika pelanggan kita sudah cukup banyak harga jjajangmyun akan kembali normal. Arasseo(mengerti)?”
“A(Oh)…… Ne(Ya)”
“Sudah sana kamu pasang diluar. Kakak masih membersihkan lantai ini”
“Ok!”
Tidak terasa pagi menjelang, ketika kedai sudah selesai dibersihkan dan dipercantik. Lee Yool dan Lee Shin siap untuk membalikkan papan close kepapan open.
“Annyeonghaseo! (Selamat Pagi!), New JongJangmyun!” Sorak Lee Yool dan Lee Shin secara serempak.
“Kak! Aku yakin para pelanggan Appa (Ayah) yang dulu pasti masih menantikan Jjajangmyun kita”
Lee Yool tersenyum dan menganggukan kepala.
“Shin Ah, apa kau sudah memasang bingkai foto Appa(Ayah) dan Eomma(Ibu) didinding kedai?”
“Eomena(Astaga)! Aku lupa. Jamkkanmayo(Tunggu sebentar)! Aku akan memasangnya” Ucap Lee Shin sambil berlari kekamarnya yang berada dilantai atas kedai. Ketika Lee Shin berada dikamarnya, ia melihat bingkai foto almarhum Ayah dan Ibunya terpasang rapih didinding. Tanpa ia sadari, air mata sudah menetes disela-sela pipinya yang halus.
“Eomeoni…abeoji, gomawoyo(Ibu…Ayah, terimakasih(formal)). Sudah merawatku dan kakak selama ini. Aku berjanji akan membuat kedai ini bersinar seperti dulu, bahkan lebih bersinar lagi”

Walaupun interior bangunan sudah berubah, berkat rancangan Sarjana Arsitektur Lee Yool tetapi tidak merubah cita rasa jjajangmyun milik keluarga, karena sejak kecil Lee Yool dan Lee Shin sudah belajar membuat jjajangmyun. Padahal  keluarga Yool dan Shin bukan keturunan china, itu disebabkan oleh makanan favorit kedua orangtua mereka yaitu Lee Jong Hoo dan Yoon ma saat masih muda. Dinamakan kedai “JongJangmyun” berasal dari nama ayah Jong digabung dengan nama makanan yang menjadi ciri khas kedai yaitu Jjajangmyun.

“Kak lihat bingkai foto Appa dan Eomma(Ayah dan Ibu) yang sudah kupasang diruangan ini, jadi terasa ada kehadiran Appa dan Eomma ya”
“Ne(Ya)…… Appa dan Eomma saat ini pasti sedang berbahagia melihat kita membuka kembali kedai ini”
“Bagaimana dengan cita-cita kakak menjadi arsitektur?”
“A(Oh)….. Itu, tidak usah kau fikirkan. Sekarang aku lebih suka membuat jjajangmyun disini” Ucap Lee Yool sambil meninggalkan Lee Shin.
“Gheojhitmal(Bohong)! Aku benar-benar tahu apa yang kau inginkan”

*****
Hari ketiga semenjak kedai dibuka, sama seperti hari pertama dibuka sepi pengunjung. Dikarenakan beberapa komplek dari tempat kedai, ada café modern yang sedang disukai oleh anak muda diSeoul.
“Kau baru pulang dari sekolah Shin Ah?”
“Ne(Ya)…. Bagamana kedai? Masih sepi pengunjung?”
“Begitulah dari kemarin hanya tiga…. empat orang yang berkunjung. Hari ini saja tidak ada satupun yang datang, walaupun ada juga tadi hanya menumpang ketoilet lalu pergi”
“Bo(Apa)? Menumpang ketoilet? Hahaha kesabaranmu sedang diuji kak hahaha” ledek Lee Shin sambil menepuk pundak Lee Yool
“Cepat kau ganti baju lalu jaga kedai. Aku ingin keluar sebentar”
“Ne(Ya)… A(Oh) kak bagaimana dengan lowongan pekerjaan yang kakak tempel didinding depan kedai? Sudah ada yang melamar?”
“Tadi ada beberapa yang melamar sebagai waiters, yaaah mereka cukup baik dan terampil. Aku sudah menerima mereka bekerja disini, tinggal waktunya saja. Mungkin aku akan meminta mereka untuk datang ketika kedai ini sudah ramai pengunjung”
“A(oh).. jadi begitu, emm.. apa kau tidak berniat menambah pegawai untuk menjadi koki ?”
“Itu yang sulit dilakukan Shin, kau kan tahu keluarga kita mempunyai resep rahasia yang tidak sembarang orang dapat mengetahuinya. Jadi untuk sementara waktu aku belum berniat untuk menambah anggota memasak disini”
“Benar juga katamu, yasudah aku kekamar dulu kak” Ucap Lee Shin sambil bergegas kekamarnya.
Ditempat lain Yoon Chan siswi SMA Shimjang yang merupakan teman satu kelas dengan Lee Shin dikelas 3 sedang sibuk mencari cemilan yang biasa dia beli di K-Market.
“Aigo(Aduh)! Biasanya snack itu ditaruh dirak ini, kenapa tidak ada. Sial!”
Treet… treet… treet… Ponsel Yoon Chan berbunyi tanda panggilan masuk.
“Yoboseyo(Hallo)”
“Chan Ah.. Kenapa kamu belum pulang dari sekolah?”
“Eomma(Mama)… Mianhaeyo(Maaf formal). Aku sedang membeli snack di k-market”
“A(Oh)… Setelah itu cepat pulang ya”
“Ne(Ya)…” Yoon Chan mengambil beberapa snack dirak agar dijadikan bukti kepada ibunya. Karena ia adalah anak tunggal, wajar ibunya begitu memperhatikannya. Setelah membayar ia segera pergi dari market itu.
BRUUUUUUKKKK!!!
Yoon Chan tidak sengaja menabrak tubuh pria yang sedang memegang kopi hangat, alhasil kopi yang pria itu pegang mengenai kaos putih yang ia kenakan dan juga mengenai tangan Yoon Chan.
“Eomeona(Astaga)! Ahjussi(Paman) Mianhaeyo(Maaf formal). Aku benar-benar tidak sengaja” Ucap Yoon Chan yang panik sambil membantu membersihkan noda kopi di kaos pria itu dengan tangannya
“Tanganmu!” ucap pria itu, dengan sigap ia berlari kearah K-market lalu mengambil air mineral di freezer dan membasuh tangan Yoon Chan yang memerah akibat terkena air kopi. Yoon Chan hanya terdiam menahan rasa sakitnya.
“Ahjussi joesonghamnida(Saya sangat minta maaf). Apa kau baik-baik saja? Kopi itu mengenai badanmu”
“Jal jinaepida(Aku baik-baik saja), lihat tanganmu jadi memerah. Kalau jalan harus hati-hati”
“Jheongmal(Sungguh)? Ne… Tadi aku sedang terburu-buru”
“Choayo(Baik-baik saja). Kamu tidak usah menghawatirkanku dan kamu tidak usah berbahasa formal denganku. Memangnya wajahku cukup tua untuk kau panggil Ahjussi?” Ucap pria itu sambil tertawa kecil
“Anio(Tidak).. Aku hanya ingin bersikap sopan saja denganmu. Hmmm memangnya berapa umurmu?”
“Umurku 24 tahun, masih muda kan?”
“A… Ne… Bagaimana kalau aku memanggil mu Oppa(Kakak)?”
“Hmmm… Kedengarannya bagus. Tang-sin-ûn-nu-gu imnida(Siapakah anda)?”
“Na-nûn Yoon Chan imnida(Saya adalah Yoon Chan). Oppa?”
“Na-nûn Lee Yool imnida(Saya adalah Lee Yool)”
“A… Oppa Yool”
“Ne.. Yoon Chan. Jamkkanmanyo(Tunggu sebentar), aku ingin membayar air mineral ini”
“Oppa tidak usah biar aku saja. Please….”
“Ok”
Yoon Chan kembali dengan 2 buah kopi hangat dan meberikan satu kopi kepada Lee Yool. Karena arah tujuan mereka sama, Yoon chan dan Lee Yool berjalan bersama dan terlibat perbincangan yang menyenangkan.
“Oppa mianhae(Maaf nonformal) aku mengganti kopimu dengan kopi yang ada di K-Market. Nanti aku akan mengganti kopi yang kamu beli di Coffee Café”
“Tidak usah. Kopi ini juga enak” Ucap Lee Yool sambil tersenyum
“Anio(Tidak) Oppa. Aku tetap akan menggantinya”
“Yasudah terserah kamu saja. Yoon Chan… Kamu bersekolah di Shimjang ya?”
“Ne… Kok Oppa bias tahu?”
“Seragammu, sama dengan seragam yang dikenakan adikku”
“A… Adik Oppa perempuan?”
“Anio(Tidak). Adik Oppa laki-laki”
“A… Adik Oppa memakai seragam perempuan?”
“Bo? Hahaha. Anio… Maksudku jenis seragamnya yang sama”
“A…. hahaha aku kira adik Oppa ada kelainan”
“Hahahah kamu ini lucu sekali ya” Ucap Lee Yool sambil mengusap halus rambut Yoon Chan. Lee Yool tidak menyadari perubahan warna diwajah Yoon Chan yang merona karena malu, “Yoon Chan.. Aku ingin mengundangmu untuk datang kekedaiku  yang bernama JongJangmyun kamu bersedia?”
“JongJangmyun? Sepertinya aku familiar dengan nama itu. Kedai itu menjual jjajangmyun kan, tapi waktu aku kesana beberapa tahun yang lalu kedai itu sudah ditutup. A… jadi kedai itu milik Oppa?”
“Ne… tepatnya milik kedua orangtua ku yang diwariskan kepadaku”
“Aku pasti datang Oppa. Tempatnya tidak berubah kan masih didaerah Meondong?”
“Ne.. masih didaerah itu”
“Tapi aku tidak bisa datang sekarang Oppa. Eomma memintaku agar pulang lebih cepat”
“Tidak apa-apa kalau kamu ada waktu bisa datang kekedaiku”
Treet…… treet… treet…… Ponsel Yoon Chan berbunyi, ia mendapat pesan dari ibunya.
“Eomoena(Astaga)! Oppa aku pulang duluan ya. Eomma menungguku. Annyong hi gyeseyo(Selamat tinggal)!” Ucap Yoon Chan sambil menundukkan kepala
“Annyeong(Selamat tinggal)” Ucap Lee Yool ambil tersenyum melihat tingkah laku Yoon Chan.

·        Heart Beat Fast


Bel sekolah berbunyi tanda pelajaran telah usai, hari itu hujan cukup deras. Sebagian siswa sudah pulang dengan mobil-mobil mewah mereka, sebagian lagi ada yang menggunakan taksi. Tetapi ada satu siswi yang berdiri didepan aula sekolah entah sedang menunggu hujan reda atau memandangi hujan turun dengan derasnya.

“Yoon Chan Ah!” Panggil Lee Shin dari kejauhan sambil berlalri mendekatinya. Tapi Yoon Chan menghiraukan kehadiran Lee Shin disitu.
“Kau marah ya denganku?” Tanya Lee Shin dengan raut wajah bersedih
“Kau fikir tadi itu lucu! Menaruh burung mati ditasku hah?!!!” Ucap Yoon Chan yang sangat marah terhadap kelakuan Shin yang kekanak-kanakan
“Tapi… tadi anak-anak sekelas tertawa melihat ekspresi wajahmu yang terkejut ketika melihat isi tas mu itu. He…he..” Ucap Lee Shin sambil sedikit tertawa
“Mworago(Apa katamu)?!! Hah… bisa-bisanya kau tertawa diatas penderitaanku. Memangnya aku ini bahan leluconmu!!! Kenapa kau selalu mempermainkanku! Memangnya aku salah apa padamu?! Huh!!” Kesal Yoon Chan lalu pergi meninggalkan Shin. Dengan sigap Shin menarik tangan Yoon Chan dan memberikan sebuah paying berwarna merah
“Pakai ini… memangnya kau mau kehujanan menuju mobilmu itu” Ucap Lee Shin lalu pergi meninggalkan Yoon Chan
“Yaaa(Hei)!!” Yoon Chan terdiam sejenak lalu pergi dengan menggunakan payung pemberian Shin. Shin yang sengaja bersembunyi dibalik dinding tersenyum puas melihat Yoon Chan memakai payung pemberiannya itu.
“Tidak sia-sia aku membawa paying itu kesekolah. Untung kak Yool memintaku untuk membawanya” Ucap Lee Shin sambil berlari menerobos hujan yang deras menuju mobil
“Kak Yool…. Gomawo!!” Sorak Lee Shin yang saat itu berada dibawah derasnya hujan.

Dengan senyum yang mengembang Shin memasuki rumahnya, walaupun tubuhnya masih basah akibat menerobos hujan, ia bahkan tidak menghiraukannya sama sekali.
“Shin Ah! Kenapa kau tersenyum seperti itu dengan bajumu yang basah? Bukannya aku sudah memintamu untuk membawa paying?”
“Aku lupa membawa payungnya, lagi pula aku kan naik mobil untuk apa membawa payung”
“Kau ini! Tadi kau masuk kesini tidak melewati pintu masuk kedai kan?”
“Emmm… Anio, memangnya kenapa?”
“Pertanyaanmu itu! Nanti kalau pengunjung kita lihat ada bocah sma dengan pakaian basah tiba-tiba masuk kekedai dengan senyuman seperti tadi itu kau bisa dianggap orang yang tidak waras”
“Aku memang sedang tidak waras kak hahaha. Sudah aku ingin mandi dan berpakaian dulu kak” Ucap Lee Shin lalu masuk kekamarnya
“Setelah kau selesai, akan aku perkenalkan dengan pegawai baru kedai kita”
“Ne..” Ucap Lee Shin dibalik pintu kamar

Setelah Lee Shin selesai mandi dan berpakaian, ia diperkenalkan oleh Lee Yool kepada empat pegawai baru di kedai JongJangmyun.
“Shin.. perkenalkan mereka berempat adalah pegawai baru kita. Ini Min Yook, Kim, Han Joon dan Ji hyo”
“Annyeonghaseo(Selamat sore)! salam kenal, kami akan bekerja dengan baik disini” Ucap mereka berempat bersamaan lalu menundukkan kepala
“Ne.. Annyeonghaseo. Na-nûn Lee Shin imnida(Saya adalah Lee Shin)”
“Kalian boleh kembali bekerja” Ucap Lee Yool
“Ne..” Ucap mereka berempat lalu pergi
“Kak kau bilang waktu itu hanya ada tiga orang pelamar kenapa jadi empat?”
“Ne… Beberapa hari yang lalu Ji hyo datang dan melamar pekerjaan disini. Karena setelah aku lihat biodatanya bagus maka aku memperkerjakannya”
“Ji hyo? Maksudmu Ji Hyo yang waktu smp suka denganku dan selalu mengejarku itu?” Ucap Lee Shin terkejut
“Sepertinya begitu, aku lihat biodata pendidikannya ia satu sekolah denganmu waktu dismp”
“Mana mungkin wanita yang tadi itu Ji Hyo. Dia berbeda dengan yang dulu”
“Lebih cantik maksudmu?”
“Aigo! Kak mengapa kau menerimanya”
“Bagaimana bisa aku menolaknya, dia terus memohon padaku. Aku tidak tega bila menolaknya. Sudahlah Shin mungkin dia jodohmu”
“Mworago(Apa katamu)? Anio.. aku sudah memliki orang yang aku sukai”
“Bo? Siapa orangnya?”
“Rahasia, kau ingin tahu sekali ya kak. Sudah aku mau pergi kekamar dulu. Sekarang kan kau sudah ada yang membantu” Ucap Lee Shin lalu pergi
“Anak ini… Bilang saja tidak mau bertemu dengan wanita itu”


*****

“Annyeonghaseo(Selamat pagi)!” Sapa Yoon Chan kepada Lee Yool yang sedang sibuk dengan komputernya
“Annyeong(Pagi)…. Nuguseyo(Siapakah anda)?”
“Mworago(Apa katamu)? Yoon Chan imnida(Ini Yoon Chan)?”
“Jheongmal(Sungguh)?”
“Ne(Ya)! Oppa kau sedang mempermainkan ku ya?!” Ucap Yoon Chan kesal
“Hahaha… Aku hanya bercanda kamu berbeda ketika tidak memakai seragam. Chamyebbeoyo (Lebih cantik/sangat cantik)” Ucap Lee yool sambil tersenyum. Wajah Yoon Chan kembali merona mendengar perkataan Lee Yool, ia pun menjadi salah tingkah
“Oppa Mianhae(Maaf non formal)…. Aku baru sempat datang hari ini. Soalnya kemarin ada urusan”
“Tidak apa-apa yang penting kamu datang”
“Kedai Jongjangmyun Oppa ramai pengunjung ya”
“Begitulah… makanya aku sempat kelelahan membuat jjajangmyun”
“Oppa bisa membuat jjajangmyun? Aku ingin sekali bisa membuat jjajangmyun? Aku ingin sekali bisa membuat jjajangmyun”
“Tentu. Kamu ingin aku ajari?”
“Ne(Ya)… ingin sekali Oppa”
“Tapi nanti ya aku sedang sibuk sekarang. Karena kamu tamu istimewa disini. Aku akan mengantarkanmu kekursi didekat jendela itu. Kajja(Ayo)!” Ucap Lee Yool sambil menggandeng tangan yoon Chan. Alhasil wajah gadis itu kembali merona.
“Silahkan duduk nona Yoon Chan” Ucap Lee Yool sambil menarik kursi dan mempersilahkan Yoon Chan untuk duduk.
“Nona Chan menyu yeogi isseumnida(Ini daftar menunya)” ucap Lee Yool sambil memberikan daftar menu
“Nona? Haha ok. Emmm…. Mwoga masitjjyo(Apakah yang enak)?”
“Emmm… semua makanan dimenu ini enak tapi saran saya anda pesan aja jjajangmyun. Ottoke(Bagaimana)?”
“Geureom, jjajangmyun juseyo(Kalau begitu saya pesan jjajangmyun)”
“Mu-ô-sûi ma-si-get-ssûm-ni-da(Mau minum apa)?”
“Air mineral saja tuan Yool”
“A… geureom, jamkkanmanyo(Kalau begitu, tunggu sebentar ya)”
“Hahaha…. Gamsahamnida(Terimakasih)”
“Hahaha…. Chon mane mal seumnida(Terimakasih kembali)”
Yoon Chan tersenyum lalu tertawa melihat tingkah laku Lee Yool. Dan tanpa gadis itu sadari sepertinya ia telah jatuh hati pada Yool. Ketika Yoon Chan sedang asik menunggu Lee Shin yang baru turun dari lantai atas segera mencari Lee yool untuk membantunya
“Kak…. Ada pesanan yang belum diantar?”
“Shin…. Tumben kamu ingin membantu kakak. Sudah bisa menerima kehadiran Ji Hyo disini?”
“Ah sudahlah aku malas membahasnya. Ada pesanan tidak?”
“Meja nomor 7 pesanannya ada disebelah oven” Ucap Lee Yool sambil membuat jjajangmyun
“Ok”
Saat Lee Shin selesai mengantarkan pesanan ke meja nomer 7. Ia tidak sengaja melihat Yoon Chan yang sedang duduk terdiam dimeja nomer 10. Lee Shin pun segera merapihkan bajunya dan mendekat kearah Yoon Chan.
“ Yoon Chan Ah!” Sapa Lee Shin dengan senyuman yang sangat manis
“Lee Shin! Kenapa kamu ada disini?” Tanya Yoon Chan terkejut
“Ini kedai milik aku beserta kakakku. Kamu pasti datang kesini karena ingin bertemu denganku kan?”
“Mworago(Apa katamu)? Aku datang karena Yool Oppa mengundangku”
“Yool? Kau kenal dengan kakakku?”
“Kakakmu? Gheojhitmal(Bohong)!”
“Yaaa(Hei)!! Untuk apa aku berbohong padamu”
“Pria sepertimu pasti pandai berbohong!”
“Bo(Apa)?!!” Ucap Lee Shin kesal
“Kalian berdua kenapa? Tidak sadar ya dari tadi kalian diperhatikan oleh pengunjung yang lain” Tanya Lee Yool mereda persiteruan
“Ini kak Chan Ah. Masa dia tidak percaya kalau aku ini adikmu”
“Lagi pula mana mungkin Yool Oppa yang baik mempunyai adik yang jahat sepertimu”
“Mworago(Apa katamu)?!” Ucap Lee Shin kesal
“Hahaha… sudah Shin kamu sebaiknya pergi kedapur buat pesanan. Biar kakak yang menjelaskan”
“Ne….” Ucap Lee Shin lalu pergi meninggalkan Lee Yool dan Yoon Chan
“Nona Chan ini pesananmu” Ucap Lee Yool sambil tersenyum lalu duduk berhadapan dengan Yoon Chan
“Gomawo(Terimakasih). Hmmm… dari aromanya saja sudah sudah lezat. Pasti rasanya enak” Ucap Yoon Chan lalu menyantap jjajangmyun dengan lahap
“Chan Ah…”
“Ne(Ya)..?”
“Bagaimana rasanya?”
“Rasanya tetap lezat sama seperti rasa jjajangmyun yang dulu pernah aku makan disini. Yang berbeda hanya yang membuatnya saja” Yoon Chan pun melanjutkan menyantap hidangan lezat yang ada dihadapannya
“Hahaha…. Kau ini makan saja masih berantakan” Ucap Lee Yool lalu membersihkan noda saus yang berada diwajah Yoon Chan dengan jemarinya. Gadis itu sedikit terkejut dan salah tingkah melihat Lee Yool yang perhatian padanya
Lee Shin yang sedari tadi memperhatikan perbincangan Lee Yool dan Yoon Chan dari jauh merasa cemburu dengan perlakuan kakaknya terhadap wanita yang ia sukai. Oleh karena itu, ia mendatangi Lee Yool dan Yoon Chan yang sedang asik berbincang.
“Ehem…. Kak sudah menjelaskan permasalahan yang tadi?” Tanya Lee Shin lalu duduk diantara Lee Yool dan Yoon Chan
“A…. Ne… Chan Ah, ini adalah adikku satu-satunya Lee Shin. Walaupun terlihat brandalan tetapi jika kau mengenalnnya lebih dekat kamu akan mempunyai pendapat yang berbeda” Ucap Lee Shin sambil mengacak halus rambut Lee Shin
“Aigo(Aduh)! Kak jangan bertingkah seperti itu didepan wanita ini” Ucap Lee Shin sambil merapihkan rambutnya. Yoon Chan pun tertawa melihat tingkah laku Lee Shin. Mereka bertiga terlibat perbincangan yang menyenangkan.

*****

“Yoon Chan Ah…” Ucap Lee Shin sedikit berbisik tetapi Yoon Chan yang sedang serius mencatat menghiraukan ucapan Shin
“Yoon Chan Ah… Yoon Chan Ah…”
“Aigo(Aduh)! Ada apa kau memanggilku?”
“Emmm…. Nanti kau pulang naik apa?”
“Memangnya kenapa?”
“Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat”
“Aku tidak bisa”
“Bo(Apa)? Kenapa memangnya?”
“Ah…. Nanti saja bicaranya aku sedang sibuk” Ucap Yoon Chan sambil melanjutkan catatannya.

Ketika pelajaran telah usai dan waktunya untuk pulang. Lee Shin mengajak Yoon Chan kembali berbicara dikelas,
“Memangnya kau mau kemana? Beraninya menolak ajakan ku”
“Bo(Apa)? Aku ada janji dengan kakakmu untuk membuat jjajangmyun. Dia akan mengajariku” Ucap Yoon Chan sambil tersenyum
“Aku juga bisa membuat jjajangmyun. Aku yang akan mengajarimu, kak Yool saat ini pasti sedang sibuk mengurus pesanan. Kau harus mengerti, kajja(Ayo)!” Ucap Lee Shin sambil memegang tangan Yoon Chan lalu membawanya menuju mobil
“Yaaa(Hei)! Kau akan membawaku kemana?”
“Nanti kau juga akan tahu”
“Mworago(Apa katamu)? Kau memang suka bertindak sesuka hatimu!”
“Masuk ke mobil”
“Anio(Tidak)!”
“Masuk” Ucap Lee Shin sambil memaksa Yoon Chan masuk kemobil. Yoon Chan pun akhirnya terpaksa mengikuti keinginan Lee Shin
“Sebenarnya kau………………………..”
“Sssst……. Aku akan membawamu ke kakakku. Jadi kau diam saja” Ucap Lee Shin sambil menaruh jari telunjuknya kebibir Yoon Chan agar ia berhenti berbicara. Alhasil gadis itu pun terdiam lalu mengangukkan kepala.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai dikedai jika menggunakan kendaraan mobil,
“Ji Hyo…. Kau lihat kakakku?”
“A…. tadi katanya ada urusan jadi dia keluar dan pulangnya masih lama. Kenapa?”
“A… Anio(Tidak)”
“Dia siapa Shin?” Ucap Ji Hyo sambil melirik tajam kearah Yoon Chan
“Temanku, sudah sana kau kembali bekerja”
“Ne(Ya)!” Ucap Ji Hyo lalu pergi
“Yoon Chan sudah aku bilang kakakku itu orang yang sibuk” Ucap Lee Shin sambil melohat kearah Yoon Chan. Gadis itu tampaknya sedikit kecewa. Tiba-tiba Lee Shin mengandeng tangan Yoon Chan lalu membawanya kelantai atas kedai.
“Yaaa(Hei)! Kita mau kemana?”
“Kerumahku, kau bilang ingin belajar membuat jjajangmyun, aku tidak kalah hebat dengan kak Yool. Tenang saja, kajja(Ayo)!”
Yoon Chan hanya terdiam, sepertinya ia masih merasa kecewa
“Taraaaa…. Ini rumahku, home sweet home”
“A… jadi dilantai ini rumahmu lalu dilantai bawah ini kedaimu?”
“Benar, ayo kita membuat jjajangmyun. Kamu jangan diam saja disitu, ikut aku kedapur”
“Ne…(Ya)” Ucap Yoon Chan sambil melihat keseluruh bagian dirumah itu
“Rumahmu rapih juga ya”
“Tentu, walaupun yang tinggal hanya dua anak lelaki lajang tetapi kebersihan itu perlu untuk dijaga. Bagaimana lumayankan rumah ini?”
“Hmmm…. Sedikit”
“Kau ini!” Ucap Lee Shin kesal
“Hahaha…. Aku hanya bercanda”
Mereka berdua pun saling tertawa bersama. Ketika mereka berdua sedang asik membuat jjajangmyun jari telunjuk Yoon Chan tergores oleh pisau yang ia pakai untuk memotong adonan pembuatan mie
“Awwww….!!” Rintih Yoon Chan sambil memegang jemarinya yang terluka
“Eomeona(Astaga)! Kau ini memotong adonan saja tidak bisa, lihat jarimu terluka seperti itu”
“Aku tidak sengaja” Ucap Yoon Chan menahan sakit.
Dengan sigap Lee Shin menghisap jari telunjuk Yoon Chan yang mengeluarkan darah. Yoon Chan yang melihat reaksi Lee Shin hanya terdiam,”Perasaan apa ini… mengapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Shin mengapa pria tengik ini begitu perhatian denganku. Aigo(Aduh)!” Ucap Yoon Chan dalam hati
“Yaaa(Hei), kenapa kau diam saja?”
“Bo(Apa)? Ada apa?”
“Aku bertanya apa lukamu masih sakit?”
“Aaaa… tidak. Hanya sedikit sakit”
“Lukamu itu harus segera diobati, ikut aku”
“Kemana?”
“Kekamarku”
“Anio(Tidak), aku tidak mau kekamarmu”
“Kau fikir aku ini penjahat? Disana ada kotak obat milikku”
“A(Oh)… Ne”
Yoon Chan mengikuti Lee Shin menuju kamar, setelah luka Yoon Chan diobati mereka melanjutkan pembuatan jjajangmyun
“Taraaaa… jjajangmyun sudah selesai dibuat!” Ucap Yoon Chan gembira
“Tuh…. Apa kataku. Aku ini guru yang hebat, kamu saja sekali aku ajarkan sudah lumayan mengerti”
“Lumayan? Ini sempurna. Ah… akunya saja yang pintar. Mudah mengerti apa yang kamu ajarkan”
Lee Shin pun hanya tertawa mendengar perkataan Yoon Chan, begitu pun dengan Yoon Chan. Tidak terasa hari mulai gelap, Yoon Chan berencana untuk pulang dan Lee Shin yang mengantarnya. Ketika Yoon Chan dan Lee Shin menuruni anak tangga. Lee Yool yang sedang menjaga kasir menyapa Yoon Chan
“Chan Ah.. kau ada disini. Sejak kapan?” Tanya Lee Yool terkejut
“Ne… dari tadi siang Oppa” Jawab Yoon Chan tidak bersemangat
“A… Mianhae(Maaf). Aku belum sempat mengajarkan mu cara membuat jjajangmyun. Besok aku akan mengajarkanmu caranya. Ok?”
“Emmm… N..” Ucapan Yoon Chan terpotong
“Tadi aku sudah mengajarkan padanya kak dan dia juga sudah bisa membuatnya”
“A… Geuraeyo(Benarkah)?” Ucap Lee Yool bertanya pada Yoon Chan
“Ne.. Oppa”
“Sebagai permintaan maaf bagaimana kalau aku yang mengantarmu pulang”
Yoon Chan sangat senang mendengar ajakan Lee Yool
“Aku yang akan mengantarnya pulang kak” Ucap Lee Shin lalu menggandeng Yoon Chan keluar,
“Oppa.. Annyong-hi gyeseyo(Ucapan selamat tinggal tamu kepada tuan rumah)” Ucap Yoon Chan sambil menundukkan kepala
“Annyeong-hi gaseyo”
Sepanjang perjalanan Yoon Chan hanya terdiam dan sesekali menghela nafas, ia hanya  melihat kearah jalan dan memikirkan sesuatu
“Chan….”
“Aku mau turun”
“Bo?”
“Aku ingin turun, turunkan aku sekarang!”
“Kamu kenapa?”
“Aku kenapa? Kamu yang kenapa. Seenaknya memotong pembicaraanku dengan kak Yool! Turunkan aku sekarang!”
Lee Shin menepikan mobilnya
“Apa dimatamu kakakku sepenting itu? Sehingga kau marah seperti ini padaku?”
Yoon Chan tidak menjawab, ia langsung membuka pintu mobil dan pergi meninggalkan Shin
“Hah.. memangnya dia siapa seenaknya berlaku seperti itu padaku” Ucap Yoon Chan sambil berjalan menuju halte terdekat
Shin hanya merenung didalam mobil, lalu ia menyandarkan kepalanya pada stir mobil. Disepanjang perjalanan Yoon Chan hanya terdiam didalam bus sambil memegang jari telunjuknya yang diberi hansaplas oleh Shin.

*****

Yoon Chan tergolong anak yang rajin dikelasnya setengah jam sebelum masuk, ia sudah ada dikelas. Untuk mempersingkat waktu ia membersihkan papan tulis lalu membaca buku pelajaran menunggu teman-temannya datang dan waktu jam dimulai. Hari itu Shin datang lebih cepat dari biasanya, Yoon Chan yang masih merasa kesal padanya hanya terdiam sambil melanjutkan membaca buku. Setelah