JONGJANGMYUN
(TEARS ARE FALLING)
·
NEW DAY, NEW FRIEND, NEW LOVE
Matahari
masih bersembunyi dibalik awan, tetapi dua pria tampan kakak-beradik Lee Yool
dan Lee Shin sudah sibuk merapihkan kedai yang sebentar lagi akan dibuka.
“Shin Ah(panggilan
untuk orang yg kita kenal dan dekat dengan kita)…. Apa kau sudah memasang
poster didepan kedai kita?”
“Belum
kak aku sedang membereskan meja-meja ini”
“Setelah
kau selesai dengan meja-meja itu segera pasang poster ya!” Ucap Lee Yool yang
sedang menyapu lantai dapur
“Ne(Ya)…”
Ucap Lee Shin sambil membereskan meja yang terakhir
“Aigo(Aduh)!
Kakak!” Ucap Lee Shin sambil berlari menuju Lee Yool yang sedang menyapu teras
depan
“Wae geu
rae(Ada Apa)? Kau berseru seperti itu?”
“Aigo(Aduh)!
Kak! Mengapa diposter ini kau memberi harga yang murah untuk jjajangmyun kita”
Ucap Lee Sihn sambil menunjukkan poster harga-harga menu dikedai
“Eomeona(Astaga)!
Aku kira kau kenapa. Itu karena kedai ini baru dibuka kembali setelah 4 tahun
vakum. Jadi, agar pelanggan-pelanggan kita berminat kembali untuk berkunjung
kesini kakak memberikan harga promosi. Jika pelanggan kita sudah cukup banyak
harga jjajangmyun akan kembali normal. Arasseo(mengerti)?”
“A(Oh)……
Ne(Ya)”
“Sudah
sana kamu pasang diluar. Kakak masih membersihkan lantai ini”
“Ok!”
Tidak
terasa pagi menjelang, ketika kedai sudah selesai dibersihkan dan dipercantik.
Lee Yool dan Lee Shin siap untuk membalikkan papan close kepapan open.
“Annyeonghaseo!
(Selamat Pagi!), New JongJangmyun!” Sorak Lee Yool dan Lee Shin secara
serempak.
“Kak! Aku
yakin para pelanggan Appa (Ayah) yang dulu pasti masih menantikan Jjajangmyun
kita”
Lee Yool
tersenyum dan menganggukan kepala.
“Shin Ah,
apa kau sudah memasang bingkai foto Appa(Ayah) dan Eomma(Ibu) didinding kedai?”
“Eomena(Astaga)!
Aku lupa. Jamkkanmayo(Tunggu sebentar)! Aku akan memasangnya” Ucap Lee Shin
sambil berlari kekamarnya yang berada dilantai atas kedai. Ketika Lee Shin
berada dikamarnya, ia melihat bingkai foto almarhum Ayah dan Ibunya terpasang
rapih didinding. Tanpa ia sadari, air mata sudah menetes disela-sela pipinya
yang halus.
“Eomeoni…abeoji,
gomawoyo(Ibu…Ayah, terimakasih(formal)). Sudah merawatku dan kakak selama ini.
Aku berjanji akan membuat kedai ini bersinar seperti dulu, bahkan lebih
bersinar lagi”
Walaupun
interior bangunan sudah berubah, berkat rancangan Sarjana Arsitektur Lee Yool
tetapi tidak merubah cita rasa jjajangmyun milik keluarga, karena sejak kecil
Lee Yool dan Lee Shin sudah belajar membuat jjajangmyun. Padahal keluarga Yool dan Shin bukan keturunan china,
itu disebabkan oleh makanan favorit kedua orangtua mereka yaitu Lee Jong Hoo dan
Yoon ma saat masih muda. Dinamakan kedai “JongJangmyun” berasal dari nama ayah
Jong digabung dengan nama makanan yang menjadi ciri khas kedai yaitu
Jjajangmyun.
“Kak
lihat bingkai foto Appa dan Eomma(Ayah dan Ibu) yang sudah kupasang diruangan
ini, jadi terasa ada kehadiran Appa dan Eomma ya”
“Ne(Ya)……
Appa dan Eomma saat ini pasti sedang berbahagia melihat kita membuka kembali
kedai ini”
“Bagaimana
dengan cita-cita kakak menjadi arsitektur?”
“A(Oh)…..
Itu, tidak usah kau fikirkan. Sekarang aku lebih suka membuat jjajangmyun
disini” Ucap Lee Yool sambil meninggalkan Lee Shin.
“Gheojhitmal(Bohong)!
Aku benar-benar tahu apa yang kau inginkan”
*****
Hari ketiga semenjak kedai
dibuka, sama seperti hari pertama dibuka sepi pengunjung. Dikarenakan beberapa
komplek dari tempat kedai, ada café modern yang sedang disukai oleh anak muda
diSeoul.
“Kau baru pulang dari sekolah
Shin Ah?”
“Ne(Ya)…. Bagamana kedai? Masih
sepi pengunjung?”
“Begitulah dari kemarin hanya
tiga…. empat orang yang berkunjung. Hari ini saja tidak ada satupun yang
datang, walaupun ada juga tadi hanya menumpang ketoilet lalu pergi”
“Bo(Apa)? Menumpang ketoilet? Hahaha
kesabaranmu sedang diuji kak hahaha” ledek Lee Shin sambil menepuk pundak Lee
Yool
“Cepat kau ganti baju lalu jaga
kedai. Aku ingin keluar sebentar”
“Ne(Ya)… A(Oh) kak bagaimana
dengan lowongan pekerjaan yang kakak tempel didinding depan kedai? Sudah ada
yang melamar?”
“Tadi ada beberapa yang melamar
sebagai waiters, yaaah mereka cukup baik dan terampil. Aku sudah menerima
mereka bekerja disini, tinggal waktunya saja. Mungkin aku akan meminta mereka
untuk datang ketika kedai ini sudah ramai pengunjung”
“A(oh).. jadi begitu, emm.. apa
kau tidak berniat menambah pegawai untuk menjadi koki ?”
“Itu yang sulit dilakukan Shin,
kau kan tahu keluarga kita mempunyai resep rahasia yang tidak sembarang orang
dapat mengetahuinya. Jadi untuk sementara waktu aku belum berniat untuk
menambah anggota memasak disini”
“Benar juga katamu, yasudah aku
kekamar dulu kak” Ucap Lee Shin sambil bergegas kekamarnya.
Ditempat lain Yoon Chan siswi SMA
Shimjang yang merupakan teman satu kelas dengan Lee Shin dikelas 3 sedang sibuk
mencari cemilan yang biasa dia beli di K-Market.
“Aigo(Aduh)! Biasanya snack itu
ditaruh dirak ini, kenapa tidak ada. Sial!”
Treet… treet… treet… Ponsel Yoon
Chan berbunyi tanda panggilan masuk.
“Yoboseyo(Hallo)”
“Chan Ah.. Kenapa kamu belum
pulang dari sekolah?”
“Eomma(Mama)… Mianhaeyo(Maaf formal).
Aku sedang membeli snack di k-market”
“A(Oh)… Setelah itu cepat pulang
ya”
“Ne(Ya)…” Yoon Chan mengambil
beberapa snack dirak agar dijadikan bukti kepada ibunya. Karena ia adalah anak
tunggal, wajar ibunya begitu memperhatikannya. Setelah membayar ia segera pergi
dari market itu.
BRUUUUUUKKKK!!!
Yoon Chan tidak sengaja menabrak
tubuh pria yang sedang memegang kopi hangat, alhasil kopi yang pria itu pegang
mengenai kaos putih yang ia kenakan dan juga mengenai tangan Yoon Chan.
“Eomeona(Astaga)! Ahjussi(Paman)
Mianhaeyo(Maaf formal). Aku benar-benar tidak sengaja” Ucap Yoon Chan yang
panik sambil membantu membersihkan noda kopi di kaos pria itu dengan tangannya
“Tanganmu!” ucap pria itu, dengan
sigap ia berlari kearah K-market lalu mengambil air mineral di freezer dan
membasuh tangan Yoon Chan yang memerah akibat terkena air kopi. Yoon Chan hanya
terdiam menahan rasa sakitnya.
“Ahjussi joesonghamnida(Saya
sangat minta maaf). Apa kau baik-baik saja? Kopi itu mengenai badanmu”
“Jal jinaepida(Aku baik-baik
saja), lihat tanganmu jadi memerah. Kalau jalan harus hati-hati”
“Jheongmal(Sungguh)? Ne… Tadi aku
sedang terburu-buru”
“Choayo(Baik-baik saja). Kamu
tidak usah menghawatirkanku dan kamu tidak usah berbahasa formal denganku.
Memangnya wajahku cukup tua untuk kau panggil Ahjussi?” Ucap pria itu sambil
tertawa kecil
“Anio(Tidak).. Aku hanya ingin
bersikap sopan saja denganmu. Hmmm memangnya berapa umurmu?”
“Umurku 24 tahun, masih muda
kan?”
“A… Ne… Bagaimana kalau aku
memanggil mu Oppa(Kakak)?”
“Hmmm… Kedengarannya bagus. Tang-sin-ûn-nu-gu
imnida(Siapakah anda)?”
“Na-nûn Yoon Chan imnida(Saya
adalah Yoon Chan). Oppa?”
“Na-nûn Lee Yool imnida(Saya
adalah Lee Yool)”
“A… Oppa Yool”
“Ne.. Yoon Chan.
Jamkkanmanyo(Tunggu sebentar), aku ingin membayar air mineral ini”
“Oppa tidak usah biar aku saja.
Please….”
“Ok”
Yoon Chan kembali dengan 2 buah
kopi hangat dan meberikan satu kopi kepada Lee Yool. Karena arah tujuan mereka
sama, Yoon chan dan Lee Yool berjalan bersama dan terlibat perbincangan yang
menyenangkan.
“Oppa mianhae(Maaf nonformal) aku
mengganti kopimu dengan kopi yang ada di K-Market. Nanti aku akan mengganti
kopi yang kamu beli di Coffee Café”
“Tidak usah. Kopi ini juga enak”
Ucap Lee Yool sambil tersenyum
“Anio(Tidak) Oppa. Aku tetap akan
menggantinya”
“Yasudah terserah kamu saja. Yoon
Chan… Kamu bersekolah di Shimjang ya?”
“Ne… Kok Oppa bias tahu?”
“Seragammu, sama dengan seragam
yang dikenakan adikku”
“A… Adik Oppa perempuan?”
“Anio(Tidak). Adik Oppa
laki-laki”
“A… Adik Oppa memakai seragam
perempuan?”
“Bo? Hahaha. Anio… Maksudku jenis
seragamnya yang sama”
“A…. hahaha aku kira adik Oppa
ada kelainan”
“Hahahah kamu ini lucu sekali ya”
Ucap Lee Yool sambil mengusap halus rambut Yoon Chan. Lee Yool tidak menyadari
perubahan warna diwajah Yoon Chan yang merona karena malu, “Yoon Chan.. Aku
ingin mengundangmu untuk datang kekedaiku
yang bernama JongJangmyun kamu bersedia?”
“JongJangmyun? Sepertinya aku
familiar dengan nama itu. Kedai itu menjual jjajangmyun kan, tapi waktu aku
kesana beberapa tahun yang lalu kedai itu sudah ditutup. A… jadi kedai itu
milik Oppa?”
“Ne… tepatnya milik kedua
orangtua ku yang diwariskan kepadaku”
“Aku pasti datang Oppa. Tempatnya
tidak berubah kan masih didaerah Meondong?”
“Ne.. masih didaerah itu”
“Tapi aku tidak bisa datang sekarang
Oppa. Eomma memintaku agar pulang lebih cepat”
“Tidak apa-apa kalau kamu ada
waktu bisa datang kekedaiku”
Treet…… treet… treet…… Ponsel
Yoon Chan berbunyi, ia mendapat pesan dari ibunya.
“Eomoena(Astaga)! Oppa aku pulang
duluan ya. Eomma menungguku. Annyong hi gyeseyo(Selamat tinggal)!” Ucap Yoon
Chan sambil menundukkan kepala
“Annyeong(Selamat tinggal)” Ucap
Lee Yool ambil tersenyum melihat tingkah laku Yoon Chan.
·
Heart Beat Fast
Bel sekolah berbunyi tanda pelajaran telah usai, hari itu
hujan cukup deras. Sebagian siswa sudah pulang dengan mobil-mobil mewah mereka,
sebagian lagi ada yang menggunakan taksi. Tetapi ada satu siswi yang berdiri
didepan aula sekolah entah sedang menunggu hujan reda atau memandangi hujan
turun dengan derasnya.
“Yoon Chan Ah!” Panggil Lee Shin dari kejauhan sambil berlalri
mendekatinya. Tapi Yoon Chan menghiraukan kehadiran Lee Shin disitu.
“Kau marah ya denganku?” Tanya Lee Shin dengan raut wajah
bersedih
“Kau fikir tadi itu lucu! Menaruh burung mati ditasku hah?!!!”
Ucap Yoon Chan yang sangat marah terhadap kelakuan Shin yang kekanak-kanakan
“Tapi… tadi anak-anak sekelas tertawa melihat ekspresi wajahmu
yang terkejut ketika melihat isi tas mu itu. He…he..” Ucap Lee Shin sambil
sedikit tertawa
“Mworago(Apa katamu)?!! Hah… bisa-bisanya kau tertawa diatas
penderitaanku. Memangnya aku ini bahan leluconmu!!! Kenapa kau selalu
mempermainkanku! Memangnya aku salah apa padamu?! Huh!!” Kesal Yoon Chan lalu
pergi meninggalkan Shin. Dengan sigap Shin menarik tangan Yoon Chan dan
memberikan sebuah paying berwarna merah
“Pakai ini… memangnya kau mau kehujanan menuju mobilmu itu”
Ucap Lee Shin lalu pergi meninggalkan Yoon Chan
“Yaaa(Hei)!!” Yoon Chan terdiam sejenak lalu pergi dengan
menggunakan payung pemberian Shin. Shin yang sengaja bersembunyi dibalik
dinding tersenyum puas melihat Yoon Chan memakai payung pemberiannya itu.
“Tidak sia-sia aku membawa paying itu kesekolah. Untung kak
Yool memintaku untuk membawanya” Ucap Lee Shin sambil berlari menerobos hujan
yang deras menuju mobil
“Kak Yool…. Gomawo!!” Sorak Lee Shin yang saat itu berada
dibawah derasnya hujan.
Dengan senyum yang mengembang Shin memasuki rumahnya, walaupun
tubuhnya masih basah akibat menerobos hujan, ia bahkan tidak menghiraukannya
sama sekali.
“Shin Ah! Kenapa kau tersenyum seperti itu dengan bajumu yang
basah? Bukannya aku sudah memintamu untuk membawa paying?”
“Aku lupa membawa payungnya, lagi pula aku kan naik mobil
untuk apa membawa payung”
“Kau ini! Tadi kau masuk kesini tidak melewati pintu masuk
kedai kan?”
“Emmm… Anio, memangnya kenapa?”
“Pertanyaanmu itu! Nanti kalau pengunjung kita lihat ada bocah
sma dengan pakaian basah tiba-tiba masuk kekedai dengan senyuman seperti tadi
itu kau bisa dianggap orang yang tidak waras”
“Aku memang sedang tidak waras kak hahaha. Sudah aku ingin
mandi dan berpakaian dulu kak” Ucap Lee Shin lalu masuk kekamarnya
“Setelah kau selesai, akan aku perkenalkan dengan pegawai baru
kedai kita”
“Ne..” Ucap Lee Shin dibalik pintu kamar
Setelah Lee Shin selesai mandi dan berpakaian, ia diperkenalkan
oleh Lee Yool kepada empat pegawai baru di kedai JongJangmyun.
“Shin.. perkenalkan mereka berempat adalah pegawai baru kita.
Ini Min Yook, Kim, Han Joon dan Ji hyo”
“Annyeonghaseo(Selamat sore)! salam kenal, kami akan bekerja
dengan baik disini” Ucap mereka berempat bersamaan lalu menundukkan kepala
“Ne.. Annyeonghaseo. Na-nûn Lee Shin imnida(Saya adalah Lee
Shin)”
“Kalian boleh kembali bekerja” Ucap Lee Yool
“Ne..” Ucap mereka berempat lalu pergi
“Kak kau bilang waktu itu hanya ada tiga orang pelamar kenapa
jadi empat?”
“Ne… Beberapa hari yang lalu Ji hyo datang dan melamar
pekerjaan disini. Karena setelah aku lihat biodatanya bagus maka aku
memperkerjakannya”
“Ji hyo? Maksudmu Ji Hyo yang waktu smp suka denganku dan
selalu mengejarku itu?” Ucap Lee Shin terkejut
“Sepertinya begitu, aku lihat biodata pendidikannya ia satu
sekolah denganmu waktu dismp”
“Mana mungkin wanita yang tadi itu Ji Hyo. Dia berbeda dengan
yang dulu”
“Lebih cantik maksudmu?”
“Aigo! Kak mengapa kau menerimanya”
“Bagaimana bisa aku menolaknya, dia terus memohon padaku. Aku
tidak tega bila menolaknya. Sudahlah Shin mungkin dia jodohmu”
“Mworago(Apa katamu)? Anio.. aku sudah memliki orang yang aku
sukai”
“Bo? Siapa orangnya?”
“Rahasia, kau ingin tahu sekali ya kak. Sudah aku mau pergi
kekamar dulu. Sekarang kan kau sudah ada yang membantu” Ucap Lee Shin lalu
pergi
“Anak ini… Bilang saja tidak mau bertemu dengan wanita itu”
*****
“Annyeonghaseo(Selamat pagi)!” Sapa Yoon Chan kepada Lee Yool
yang sedang sibuk dengan komputernya
“Annyeong(Pagi)…. Nuguseyo(Siapakah anda)?”
“Mworago(Apa katamu)? Yoon Chan imnida(Ini Yoon Chan)?”
“Jheongmal(Sungguh)?”
“Ne(Ya)! Oppa kau sedang mempermainkan ku ya?!” Ucap Yoon Chan
kesal
“Hahaha… Aku hanya bercanda kamu berbeda ketika tidak memakai
seragam. Chamyebbeoyo (Lebih cantik/sangat cantik)” Ucap Lee yool sambil
tersenyum. Wajah Yoon Chan kembali merona mendengar perkataan Lee Yool, ia pun
menjadi salah tingkah
“Oppa Mianhae(Maaf non formal)…. Aku baru sempat datang hari
ini. Soalnya kemarin ada urusan”
“Tidak apa-apa yang penting kamu datang”
“Kedai Jongjangmyun Oppa ramai pengunjung ya”
“Begitulah… makanya aku sempat kelelahan membuat jjajangmyun”
“Oppa bisa membuat jjajangmyun? Aku ingin
sekali bisa membuat jjajangmyun? Aku ingin sekali bisa membuat jjajangmyun”
“Tentu. Kamu ingin aku ajari?”
“Ne(Ya)… ingin sekali Oppa”
“Tapi nanti ya aku sedang sibuk sekarang.
Karena kamu tamu istimewa disini. Aku akan mengantarkanmu kekursi didekat
jendela itu. Kajja(Ayo)!” Ucap Lee Yool sambil menggandeng tangan yoon Chan.
Alhasil wajah gadis itu kembali merona.
“Silahkan duduk nona Yoon Chan” Ucap Lee Yool
sambil menarik kursi dan mempersilahkan Yoon Chan untuk duduk.
“Nona Chan menyu yeogi isseumnida(Ini daftar menunya)”
ucap Lee Yool sambil memberikan daftar menu
“Nona? Haha ok. Emmm…. Mwoga masitjjyo(Apakah
yang enak)?”
“Emmm… semua makanan dimenu ini enak tapi
saran saya anda pesan aja jjajangmyun. Ottoke(Bagaimana)?”
“Geureom, jjajangmyun juseyo(Kalau begitu saya
pesan jjajangmyun)”
“Mu-ô-sûi ma-si-get-ssûm-ni-da(Mau minum
apa)?”
“Air mineral saja tuan Yool”
“A… geureom, jamkkanmanyo(Kalau begitu,
tunggu sebentar ya)”
“Hahaha…. Gamsahamnida(Terimakasih)”
“Hahaha…. Chon mane mal seumnida(Terimakasih
kembali)”
Yoon Chan tersenyum lalu tertawa melihat
tingkah laku Lee Yool. Dan tanpa gadis itu sadari sepertinya ia telah jatuh
hati pada Yool. Ketika Yoon Chan sedang asik menunggu Lee Shin yang baru turun
dari lantai atas segera mencari Lee yool untuk membantunya
“Kak…. Ada pesanan yang belum diantar?”
“Shin…. Tumben kamu ingin membantu kakak.
Sudah bisa menerima kehadiran Ji Hyo disini?”
“Ah sudahlah aku malas membahasnya. Ada
pesanan tidak?”
“Meja nomor 7 pesanannya ada disebelah oven”
Ucap Lee Yool sambil membuat jjajangmyun
“Ok”
Saat Lee Shin selesai mengantarkan pesanan ke
meja nomer 7. Ia tidak sengaja melihat Yoon Chan yang sedang duduk terdiam
dimeja nomer 10. Lee Shin pun segera merapihkan bajunya dan mendekat kearah
Yoon Chan.
“ Yoon Chan Ah!” Sapa Lee Shin dengan
senyuman yang sangat manis
“Lee Shin! Kenapa kamu ada disini?” Tanya
Yoon Chan terkejut
“Ini kedai milik aku beserta kakakku. Kamu
pasti datang kesini karena ingin bertemu denganku kan?”
“Mworago(Apa katamu)? Aku datang karena Yool
Oppa mengundangku”
“Yool? Kau kenal dengan kakakku?”
“Kakakmu? Gheojhitmal(Bohong)!”
“Yaaa(Hei)!! Untuk apa aku berbohong padamu”
“Pria sepertimu pasti pandai berbohong!”
“Bo(Apa)?!!” Ucap Lee Shin kesal
“Kalian berdua kenapa? Tidak sadar ya dari
tadi kalian diperhatikan oleh pengunjung yang lain” Tanya Lee Yool mereda
persiteruan
“Ini kak Chan Ah. Masa dia tidak percaya
kalau aku ini adikmu”
“Lagi pula mana mungkin Yool Oppa yang baik
mempunyai adik yang jahat sepertimu”
“Mworago(Apa katamu)?!” Ucap Lee Shin kesal
“Hahaha… sudah Shin kamu sebaiknya pergi
kedapur buat pesanan. Biar kakak yang menjelaskan”
“Ne….” Ucap Lee Shin lalu pergi meninggalkan
Lee Yool dan Yoon Chan
“Nona Chan ini pesananmu” Ucap Lee Yool
sambil tersenyum lalu duduk berhadapan dengan Yoon Chan
“Gomawo(Terimakasih). Hmmm… dari aromanya
saja sudah sudah lezat. Pasti rasanya enak” Ucap Yoon Chan lalu menyantap
jjajangmyun dengan lahap
“Chan Ah…”
“Ne(Ya)..?”
“Bagaimana rasanya?”
“Rasanya tetap lezat sama seperti rasa
jjajangmyun yang dulu pernah aku makan disini. Yang berbeda hanya yang
membuatnya saja” Yoon Chan pun melanjutkan menyantap hidangan lezat yang ada
dihadapannya
“Hahaha…. Kau ini makan saja masih
berantakan” Ucap Lee Yool lalu membersihkan noda saus yang berada diwajah Yoon
Chan dengan jemarinya. Gadis itu sedikit terkejut dan salah tingkah melihat Lee
Yool yang perhatian padanya
Lee Shin yang sedari tadi memperhatikan
perbincangan Lee Yool dan Yoon Chan dari jauh merasa cemburu dengan perlakuan
kakaknya terhadap wanita yang ia sukai. Oleh karena itu, ia mendatangi Lee Yool
dan Yoon Chan yang sedang asik berbincang.
“Ehem…. Kak sudah menjelaskan permasalahan
yang tadi?” Tanya Lee Shin lalu duduk diantara Lee Yool dan Yoon Chan
“A…. Ne… Chan Ah, ini adalah adikku
satu-satunya Lee Shin. Walaupun terlihat brandalan tetapi jika kau mengenalnnya
lebih dekat kamu akan mempunyai pendapat yang berbeda” Ucap Lee Shin sambil
mengacak halus rambut Lee Shin
“Aigo(Aduh)! Kak jangan bertingkah seperti
itu didepan wanita ini” Ucap Lee Shin sambil merapihkan rambutnya. Yoon Chan
pun tertawa melihat tingkah laku Lee Shin. Mereka bertiga terlibat perbincangan
yang menyenangkan.
*****
“Yoon Chan Ah…” Ucap Lee Shin sedikit berbisik tetapi Yoon
Chan yang sedang serius mencatat menghiraukan ucapan Shin
“Yoon Chan Ah… Yoon Chan Ah…”
“Aigo(Aduh)! Ada apa kau memanggilku?”
“Emmm…. Nanti kau pulang naik apa?”
“Memangnya kenapa?”
“Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat”
“Aku tidak bisa”
“Bo(Apa)? Kenapa memangnya?”
“Ah…. Nanti saja bicaranya aku sedang sibuk” Ucap Yoon Chan sambil
melanjutkan catatannya.
Ketika pelajaran telah usai dan waktunya untuk pulang. Lee
Shin mengajak Yoon Chan kembali berbicara dikelas,
“Memangnya kau mau kemana? Beraninya menolak ajakan ku”
“Bo(Apa)? Aku ada janji dengan kakakmu untuk membuat jjajangmyun.
Dia akan mengajariku” Ucap Yoon Chan sambil tersenyum
“Aku juga bisa membuat jjajangmyun. Aku yang akan mengajarimu,
kak Yool saat ini pasti sedang sibuk mengurus pesanan. Kau harus mengerti,
kajja(Ayo)!” Ucap Lee Shin sambil memegang tangan Yoon Chan lalu membawanya
menuju mobil
“Yaaa(Hei)! Kau akan membawaku kemana?”
“Nanti kau juga akan tahu”
“Mworago(Apa katamu)? Kau memang suka bertindak sesuka
hatimu!”
“Masuk ke mobil”
“Anio(Tidak)!”
“Masuk” Ucap Lee Shin sambil memaksa Yoon Chan masuk kemobil.
Yoon Chan pun akhirnya terpaksa mengikuti keinginan Lee Shin
“Sebenarnya kau………………………..”
“Sssst……. Aku akan membawamu ke kakakku. Jadi kau diam saja”
Ucap Lee Shin sambil menaruh jari telunjuknya kebibir Yoon Chan agar ia
berhenti berbicara. Alhasil gadis itu pun terdiam lalu mengangukkan kepala.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai dikedai jika
menggunakan kendaraan mobil,
“Ji Hyo…. Kau lihat kakakku?”
“A…. tadi katanya ada urusan jadi dia keluar dan pulangnya
masih lama. Kenapa?”
“A… Anio(Tidak)”
“Dia siapa Shin?” Ucap Ji Hyo sambil melirik tajam kearah Yoon
Chan
“Temanku, sudah sana kau kembali bekerja”
“Ne(Ya)!” Ucap Ji Hyo lalu pergi
“Yoon Chan sudah aku bilang kakakku itu orang yang sibuk” Ucap
Lee Shin sambil melohat kearah Yoon Chan. Gadis itu tampaknya sedikit kecewa.
Tiba-tiba Lee Shin mengandeng tangan Yoon Chan lalu membawanya kelantai atas
kedai.
“Yaaa(Hei)! Kita mau kemana?”
“Kerumahku, kau bilang ingin belajar membuat jjajangmyun, aku
tidak kalah hebat dengan kak Yool. Tenang saja, kajja(Ayo)!”
Yoon Chan hanya terdiam, sepertinya ia masih merasa kecewa
“Taraaaa…. Ini rumahku, home sweet home”
“A… jadi dilantai ini rumahmu lalu dilantai bawah ini
kedaimu?”
“Benar, ayo kita membuat jjajangmyun. Kamu jangan diam saja
disitu, ikut aku kedapur”
“Ne…(Ya)” Ucap Yoon Chan sambil melihat keseluruh bagian
dirumah itu
“Rumahmu rapih juga ya”
“Tentu, walaupun yang tinggal hanya dua anak lelaki lajang
tetapi kebersihan itu perlu untuk dijaga. Bagaimana lumayankan rumah ini?”
“Hmmm…. Sedikit”
“Kau ini!” Ucap Lee Shin kesal
“Hahaha…. Aku hanya bercanda”
Mereka berdua pun saling tertawa bersama. Ketika mereka berdua
sedang asik membuat jjajangmyun jari telunjuk Yoon Chan tergores oleh pisau
yang ia pakai untuk memotong adonan pembuatan mie
“Awwww….!!” Rintih Yoon Chan sambil memegang jemarinya yang
terluka
“Eomeona(Astaga)! Kau ini memotong adonan saja tidak bisa,
lihat jarimu terluka seperti itu”
“Aku tidak sengaja” Ucap Yoon Chan menahan sakit.
Dengan sigap Lee Shin menghisap jari telunjuk Yoon Chan yang
mengeluarkan darah. Yoon Chan yang melihat reaksi Lee Shin hanya
terdiam,”Perasaan apa ini… mengapa jantungku berdetak lebih cepat dari
biasanya. Shin mengapa pria tengik ini begitu perhatian denganku. Aigo(Aduh)!”
Ucap Yoon Chan dalam hati
“Yaaa(Hei), kenapa kau diam saja?”
“Bo(Apa)? Ada apa?”
“Aku bertanya apa lukamu masih sakit?”
“Aaaa… tidak. Hanya sedikit sakit”
“Lukamu itu harus segera diobati, ikut aku”
“Kemana?”
“Kekamarku”
“Anio(Tidak), aku tidak mau kekamarmu”
“Kau fikir aku ini penjahat? Disana ada kotak obat milikku”
“A(Oh)… Ne”
Yoon Chan mengikuti Lee Shin menuju kamar, setelah luka Yoon
Chan diobati mereka melanjutkan pembuatan jjajangmyun
“Taraaaa… jjajangmyun sudah selesai dibuat!” Ucap Yoon Chan
gembira
“Tuh…. Apa kataku. Aku ini guru yang hebat, kamu saja sekali
aku ajarkan sudah lumayan mengerti”
“Lumayan? Ini sempurna. Ah… akunya saja yang pintar. Mudah
mengerti apa yang kamu ajarkan”
Lee Shin pun hanya tertawa mendengar perkataan Yoon Chan,
begitu pun dengan Yoon Chan. Tidak terasa hari mulai gelap, Yoon Chan berencana
untuk pulang dan Lee Shin yang mengantarnya. Ketika Yoon Chan dan Lee Shin
menuruni anak tangga. Lee Yool yang sedang menjaga kasir menyapa Yoon Chan
“Chan Ah.. kau ada disini. Sejak kapan?” Tanya Lee Yool
terkejut
“Ne… dari tadi siang Oppa” Jawab Yoon Chan tidak bersemangat
“A… Mianhae(Maaf). Aku belum sempat mengajarkan mu cara
membuat jjajangmyun. Besok aku akan mengajarkanmu caranya. Ok?”
“Emmm… N..” Ucapan Yoon Chan terpotong
“Tadi aku sudah mengajarkan padanya kak dan dia juga sudah
bisa membuatnya”
“A… Geuraeyo(Benarkah)?” Ucap Lee Yool bertanya pada Yoon Chan
“Ne.. Oppa”
“Sebagai permintaan maaf bagaimana kalau aku yang mengantarmu
pulang”
Yoon Chan sangat senang mendengar ajakan Lee Yool
“Aku yang akan mengantarnya pulang kak” Ucap Lee Shin lalu
menggandeng Yoon Chan keluar,
“Oppa.. Annyong-hi gyeseyo(Ucapan selamat tinggal tamu kepada
tuan rumah)” Ucap Yoon Chan sambil menundukkan kepala
“Annyeong-hi gaseyo”
Sepanjang perjalanan Yoon Chan hanya terdiam dan sesekali
menghela nafas, ia hanya melihat kearah
jalan dan memikirkan sesuatu
“Chan….”
“Aku mau turun”
“Bo?”
“Aku ingin turun, turunkan aku sekarang!”
“Kamu kenapa?”
“Aku kenapa? Kamu yang kenapa. Seenaknya memotong
pembicaraanku dengan kak Yool! Turunkan aku sekarang!”
Lee Shin menepikan mobilnya
“Apa dimatamu kakakku sepenting itu? Sehingga kau marah
seperti ini padaku?”
Yoon Chan tidak menjawab, ia langsung membuka pintu mobil dan
pergi meninggalkan Shin
“Hah.. memangnya dia siapa seenaknya berlaku seperti itu
padaku” Ucap Yoon Chan sambil berjalan menuju halte terdekat
Shin hanya merenung didalam mobil, lalu ia menyandarkan
kepalanya pada stir mobil. Disepanjang perjalanan Yoon Chan hanya terdiam
didalam bus sambil memegang jari telunjuknya yang diberi hansaplas oleh Shin.
*****
Yoon Chan tergolong anak yang rajin dikelasnya setengah jam
sebelum masuk, ia sudah ada dikelas. Untuk mempersingkat waktu ia membersihkan
papan tulis lalu membaca buku pelajaran menunggu teman-temannya datang dan
waktu jam dimulai. Hari itu Shin datang lebih cepat dari biasanya, Yoon Chan
yang masih merasa kesal padanya hanya terdiam sambil melanjutkan membaca buku.
Setelah
No comments:
Post a Comment