Bab II. PERENCANAAN
Topik: Perencanaan Pembangunan
Judul: Indonesia Berencanakan Miliki Proyek Penangkal Banjir Terbesar di Dunia
Jakarta -Proyek tanggul raksasa Jakarta atau Giant Sea Wall masih dalam tahap finalisasi perencanaan. Jika telah rampung dibangun, Indonesia bakal memiliki proyek penangkal banjir terbesar di dunia.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarwo Handayani di sela acara peringatan Hari Tata Ruang di Taman Menteng, Jakarta, Minggu (10/11/2013).
"Ini bisa jadi proyek program pengamanan banjir yang paling besar di dunia," kata Handayani.
Mengapa terbesar, Handayani menyebutkan investasi yang diperlukan untuk membangun mega proyek ini tidak tanggung-tanggung. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 300 triliun.
"Investasinya masah dihitung, ya itu cukup besar, Rp 300 triliun," tuturnya.
Dalam tahap desain dan perencanaan pembangunan, selain dari Indonesia, ahli-ahli dari luar negeri seperti Belanda pun ikut ambil bagian dalam hal ini. Dia menyebutkan, saat ini masih dalam tahap pematangan rencana.
"Kita maunya sih tahun 2014 nanti, sudah ada tahap pertama. Penguatan tanggul," katanya.
(zul/dru)
Apapun definisi perencanaan pembangunan, menurut beberapa tokoh:
1.Bintoro Tjokroamidjojo:
Manfaat perencanaan:
· Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
· Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
· Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
· Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
· Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
· Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
· Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
· Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
2. Conyers & Hills (1994)
Suatu proses yang bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen perencanaan.
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan
3.Arthur Lewis (1966)
Dalam buku “DEVELOPMENT PLANNING”, membagi perencanaan kedalam 6 pengertian :
1. Berarti faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll.
DI NYSB Perencanaan kota & negara (Town & Country Planning)
Perencanaan tata guna tanah (Land-use Planning)
Perencanaan fisik (Physical Planning)
Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning)
2. Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
3. Berarti ekonomi berencana
4. Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi pemerintah
5. Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6. Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Perencanaan pembangunan, biasanya megandung unsur-unsur yang terdapat pada perencanaan terpusat dan perencanaan indikatif atau antisiklis. Ketiganya menghendaki kenaikan income dan kesempatan kerja. Tetapi terdapat perbedaan yang mendasar diantara ketiganya.
Sebagai contoh, perencanaan antisiklis mencoba mencapai pemanfaatan carapenuh sumber-sumber dan kemajuan sosio-ekonomi melalui keberadaan institusi-institusi di negara maju. Perencanaan pembangunan di NSB, sebeliknya mencoba mencapai peningkatan income dan employment dengan mematahkan hambatan-hambatan struktural yang menghalangi pertumbuhan. Dengan kata lain perubahan-perubahan dalam struktur sosio-ekonomi tradisional merupakan suatu prakondisi bagi perencanaan pembangunan. Akselerasi pertumbuhan ekonomi serta perubahan struktural adalah suatu prakondisi bagi perencanaan pembangunan. NSB (UDC) di Asia dan Afrika memilih perencanaan pembangunan untuk meningkatkan income dan kesempatan kerja. Perencanaan antisiklik jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan suatu NSB.
Tugas-tugas umum yang harus dilakukan oleh pemerintah pada suatu NSB dapat disusun dalam suatu kerangka kerja berikut:
1. Memelihara perdaiaman, ketertiban hukum dan menghilangkan korupsi pada semua jajaran pemerintahan. Tidak ada suatu negarapun yang dapat membangun dalam suasana perang dan revolusi pemerintahan yang korup dapat merintangi jalanya pembangunan.
2. Memberikan jasa pendidikan dan kesehatan, insfrastruktur seperti transportasi dan energi (power) serta informasi dalam entuk statistik, survey sumber-sumber daya alam dan lain-lainnya
3. Menerapkan kebijaksanaan fiskal yang tepat, dan kebijakan-kebijakan dalam perdangan. Semuanya ini memerlukan lembaga-lembaga ekonomi seperti sistem perbankan dan sebagainya
4. Mendorong tabungan domestik, baik privat saving maupun publik saving sehingga tersedia dana yang diperlukan dalam pembangunan
5. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dijumpai dalam perekonomian serta berusaha untuk menghilangkannya. Dan melalui seperangkat kebijakan pajak dan subsidi berusaha mendorong perkembangan sektor pertanian dan merangsang perkembangan jenis-jenis industri yang cocok untuk dikembangkan di negara-negara yang bersangkutan.
Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga kini mengalami berbagai perkembangan sejalan dengan tingkat stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-faktor sosial politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawasan yang kontinyu, pelaksanaan koordinasi dan singkronisasi yang baik, serta pembiayaan yang memada, merupakan hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan suatu negara.
Salah satu kendala pada awal kemerdekaan adalah keterbatasan datal, sehingga pemerintah belum menyusun perencanaan yang baik. Namun pemerntah Indonesia terus berupaya memperbaiki perekonomian yang berantakan akibat peperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di Indonesia. Usaha-usaha tersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan Panitia Pemikiran Siasat Ekonomi sampai disusunnya Program Pembangunan Nasional (Propenas).
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
· Periode 1945 – 1950
· Periode 1951 – 1955
· Periode 1956 – 1960
· Periode 1961 – 1966
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
· Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
· Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
· Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
· Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
· Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
· Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
No comments:
Post a Comment