TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL
Kelompok IV: Proses
Pengambilan Keputusan
Nama Kelompok:
1.
Purna Bayu Aji
2.
Rezha Muammar
3.
Rino Dwi Putra
4.
Rizca Safitri Afianti
6.
Trisna Yansyah
Kelas: 1DB07
Proses Pengambilan Keputusan dalam
Organisasi
Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu
atau lebih pilihan yang tersedia.Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi.Mengambil
keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali.Kemudahan atau
kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang
berbeda-beda.Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi.Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
Pengambilan
keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara
bersama - sama.
Keputusan
terdiri dari :
·
Keputusan
Strategis
Yaitu
keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
·
Keputusan
Taktis
Keputusan yang diambil oleh
manajement menengah.
·
Keputusan
Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert
A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga
langkah utama, yaitu:
1.
Kegiatan Intelijen: menyangkut pencarian berbagai kondisi
lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
2.
Kegiatan Desain: Tahap ini menyangkut pembuatan
pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan.
3.
Kegiatan Pemilihan: Pemilihan serangkaian kegiatan
tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
·
Proses
pencarian/penemuan tujuan
·
Formulasi
tujuan
·
Pemilihan
Alternatif
·
Mengevaluasi
hasil-hasil
Dalam
proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh
para pemimpin, yaitu :
1.
Kewenangan
Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)
Metode pengambilan keputusan ini
seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan
militer.Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, cukup sempurna, dapat diterima kalau pengambilan
keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang
tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
2. Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota
organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga
memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan.
3.
Kewenangan
Setelah Diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan
keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama.
Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau
opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan.
4.
Kesepakatan
(consensus)
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.
Metode
yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung
pada faktor-faktor:
·
Jumlah
waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
·
Tingkat
pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
·
Kemampuan-kemampuan
yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan
keputusan tersebut.
Model-model
Pengambilan Keputusan
1.
Model Perilaku Pengambilan keputusan
Model Ekonomi
Yang dikemukakan oleh ahli ekonomi
klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan
keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan
maksimum
Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon
dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup
keuntungan yang memuaskan
Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings,
dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak
bebas mengambil keputusan
Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model
ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan
keputusan
Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills
menekankan pada sifat kompetitif
Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana
menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi
perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
2.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini
menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana
kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses
yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi.
Teknik-teknik
Pengambilan Keputusan :
1.
Teknik Kreatif
Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan
mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para
anggota untuk melontarkan ide-idenya.
Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses
kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran
(output) kreatif individual dan kelompok
2. Teknik
Partisipatif
Individu individu atau kelompok
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
·
Teknik Modern
·
Teknik
Delphi
·
Teknik
Kelompok Nominal
Jenis-Jenis Keputusan
Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut.Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan
1.
Fisik
2.
Emosional
3.
Rasional
4.
Praktikal
5.
Interpersonal
6.
Struktural
http://ukiparner.blogspot.com/2013/05/proses-pengambilan-keputusan-dalam.html
No comments:
Post a Comment