Nama : Rizca Safitri Afianti
NPM : 37113885
Kelas : 3DB06
TUGAS
SOFTSKILL 1 ANALISIS SISTEM PERUSAHAAN
“Menganalisa Sistem Perusahaan Bakrie Group menggunakan
Analisis SWOT”
Bakrie merupakan salah satu Perusahaan yang terkemuka di
Indonesia, dalam tujuh sektor industri meliputi: 1. Pertambangan Batu Bara-PT
Bumi Resources, 2. Agribisnis-PT Bakrie Sumatra Plantations, 3. Minyak dan
Gas-PT Energi Mega Persada, 4. Telekomunikasi-PT Bakrie Telecom, 5. Properti-PT
Bakrieland Development, 6. Logam-PT Bakrie Metal Industries dan 7.
Infrastruktur-PT Bakrie Indo Infrastructure. Ketujuh sektor industri tersebut
dapat dimanfaatkan oleh Bakrie Group dalam meningkatkan profitabilitas dan
reputasi perusahaan dikancah Nasional maupun Internasional.
Citra Achmad Bakrie sebagai founding father Bakrie Group
sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh Bakrie Group. Expose public terhadap
Achmad Bakrie memang tidak sebesar Aburizal Bakrie. Namun, filosofi-filosofi
Achmad Bakrie seperti “Setiap rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus dapat
bermanfaat bagi orang banyak”, cukup mengakar dalam benak masyarakat Indonesia.
Citra positif pada filosofi Bakrie Group ini menjadi “Daya Tarik” dan “Daya
Jual” perusahaan dalam melakukan kemitraan strategis dan mendapatkan legitimasi
sosial dari masyarakat. Selain itu, nama Bakrie dapat menjadi Trademark sebagai
salah satu konglomerasi di Indonesia dan menjadi legacy bagi keluarga Bakrie
itu sendiri.
Pada penulisan kali ini saya akan menganalisa Sistem
Perusahaan Bakire Group menggunakan Analisis SWOT untuk merumuskan strategi
perusahaan serta mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari bisnis
perusahaan tersebut.
Definisi SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai macam faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan Strength dan Opportunity tapi juga dapat
meminimalkan Weakness dan Threats. SWOT singkatan dari Strength Weakness
Opportunity Threats merupakan faktor-faktor strategis perusahaan yang perlu
dianalisis dalam kondisi yang ada pada saat ini. Dalam melakukan analisis SWOT
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis perusahaan
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari bisinis perusahaan
tersebut. Kemudian menerapkan identifikasi-identifikasi tersebut ke dalam
gambar dan table SWOT.
Cara Melakukan Analisis SWOT
Pertama,
melakukan identifikasi dari faktor internal dan eksternal. Kemudian setelah semua
faktor teridentifikasi, lakukan pembobotan serta rangking. Caranya sebagai
berikut:
1.
Tentukan bobot SWOT, bobot dihitung
mulai dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot untuk
Opportunity dan Threats adalah 1.00, sama dengan bobot pada Strength dan
Weakness yaitu 1.00
2. Tentukan rangking, mulai dari angka 1 (dibawah rata-rata), 2
(rata-rata), 3 (diatas rata-rata) dan 4 (sangat baik). Nilai rangking dari
Opportunity dan Threats selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor
Threat-nya lebih besar maka diberi nilai 4. Hal ini berlaku juga pada nilai
Strength dan Weakness.
Pada analisis SWOT, hasil skor yang
didapat akan menentukan apakah Opportunity (nilai positif) atau Threats (nilai
negative) dan apakah faktor Strength mengungguli(+) Weakness(-), kemudian akan
didapat 4 kwadran rekomendasi. Adapun 4 kwadran itu antara lain:
1.
Stability, Strategi WO (Weakness
Opportunity)
2.
Growth, Strategi SO (Strength
Opportunity)
3.
Diversification, Strategi ST
(Strength Threats)
4.
Defence, Strategi WT (Weakness
Threats)
Lebih
mendetail tentang SWOT dalam menganalisa Bakrie Group adalah sebagai berikut:
a.
Melakukan identifikasi SWOT Faktor
Internal (Internal Faktor Analysis Sumamry(IFAS))
STRENGTH
1. A very big company: sampai saat ini Bakrie Group memiliki
kurang lebih 7 kategori usaha dan dibawahi oleh Perusahaan Induk bernama Bakrie
& Brothers, diantaranya: 1. Pertambangan Batu Bara-PT Bumi Resources, 2.
Agribisnis-PT Bakrie Sumatra Plantations, 3. Minyak dan Gas-PT Energi Mega
Persada, 4. Telekomunikasi-PT Bakrie Telecom, 5. Properti-PT Bakrieland
Development, 6. Logam-PT Bakrie Metal Industries dan 7. Infrastruktur-PT Bakrie
Indo Infrastructure
2. Popularity of Grup Bakrie’s name: sampai saat diumur yang ke
70 tahun, nama Bakrie sangat popular dan terkenal baik dikalangan masyarakat
lokal maupun mancanegara. Khususnya yang menjalin relasi bisnis dengan Group
Bakrie. Nama Bakrie dikenalkan ke masyarakat luas dengan cara mengenalkannya
lewat berbagai media milik Bakrie Group seperti media televisi (tvOne, ANTV,
VIVAnews), media cetak dan media online (website dan social media) dapat
dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan program-program Bakrie Group secara
intensif. Dan juga lewat acara offline seperti memberikan beasiswa kepada
pelajar Indonesia, membantu orang yang kesulitan (fakir miskin, anak terlantar,
orang jompo) dan lain sebagainnya.
3. Solid Management : SIM (Sistem Informasi Manajemen /
Management Information System) di Group Bakrie sangat solid. Baik dari sumber
daya manusianya (SDM) mulai dari karyawan hingga pimpinan manajemen (Leader
Management) bersatu-padu untuk mempertahankan eksistensi setiap sendi-sendi
bisnins usaha Bakrie agar terus berjalan sesuai dengan SOP (Standart Of
Procedure) perusahaan, dan tentunya bisa eksis hingga waktu yang lama.
4. Earnings Gains (Profit Laba) : Sampai saat ini berdasarkan
informasi yang diperoleh melalui website Group Bakrie. Contohnya seperti Bakrie
Telecom, Bakrie Sumatera Plantations, Bakrieland, Bumi Resources dan utamanya
Bakrie & Brothers. Financial Statement (Laporan Keuangan) tercatat selali
mengalami profit laba yang cukup tinggi, alias tidak merugi.
WEAKNESS
1. Debt: sampai saat ini ganti rugi untuk sebagian besar korban
lumpur Sidoarjo atas harta benda mereka yang hilang alias tidak dapat lagi
digunakan belum dilunasi sepenuhnya-informasi berdasarkan antaranews.com. hal
ini dapat mencoreng nama Bakrie sekaligus menjatuhkan citra Bakrie dimata masyarakat
lokal, terlebih berita ini diekspos dibanyak media. Selain hutang kepada korban
lumpur sidoarjo, Grup Bakrie memiliki hutang lain yaitu kepada Credit Suisse
informasi berdasarkan kontan.co.id dan perusahaan media dari Group Bakrie
lainnya yang juga terbelit hutang informasi berdasarkan detik.com. Hutang
merupakan hal yang wajar, karena setiap perusahaan besar pastinya akan menagguk
hutang yang besar juga selain keuntungan yang besar. Sebaiknya hal ini perlu
diselesaikan segera mungkin agar citra Group Bakrie tidak tercoreng.
2. Outsourcing : Tenaga buruh / pekerja dibeberapa Grup Bakrie
sebagian besar melibatkan tenaga kerja yang bersumber / diambil dari
Outsourcing (Yayasan penyedia sumber daya manusia untuk dipekerjakan).
3. Imaging (pencitraan) : pencitraan sangat dibutuhkan bagi
setiap perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan pesat. Namun ada kadarnya,
karena pencitraan yang berlebihan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi
dilapangan tidak sejalan dengan pemberitaan atau pencitraan yang diberitakan
akan membuat empati masyarakat terhadat Group Bakrie akan berkurang bahkan
dapat mencapai titik terendah.
4. Negative Reputation : reputasi negative dapat berdampak
buruk atas pencitraan Group Bakrie. Contoh seperti hutang kepada korban lumpur
Sidoarjo dan hutang lainnya yang belum dilunasi.
b. Melakukan identifikasi SWOT Faktor Eksternal (Eksternal
Faktor Analysis Sumamry(EFAS))
OPPORTUNITIES
1. Maximize What Bakrie Have: Group Bakrie sebenarnya dapat
memaksimalkansemua unit bisnis yang dimiliki. Contoh lewat anak perusahaan
Group Bakrie yaitu Bumi Resources dapat menjadiprodusen panel surya karena
untuk perusahaan swasta masih jarang memproduksinya. Dan pada anak perusahaan
lainnya yaitu Bakrie Telecom dapat mengeluarkan produk yang keluar dari pakem
sebelumnya yaitu produk hp CDMA menjadi memproduksi hp GSM dan PC Tablet GSM
dan gadget lainnya buatan dalam negeri dengan harga dibawah harga pasaran pada
umumnya agar menarik minat konsumen. Intinya memaksimalkan apa yang sudah Group
Bakrie miliki untuk meraih pasar yang lain.
2. Give Help To Exploration What Indonesia Have : berdasarkan
sumber republika.co.id bahwa cadangan minyak bumi dan migas yang dimiliki oleh
Indonesia mencapai 277 juta barel untuk minyak bumi dan migas sebesar 5.5
triliun kaki kubik. Keduanya tersebar di 50 titik yang belum dikembangkan sama
sekali oleh Indonesia. Disini letak peluang untuk Group Bakrie melalui anak
perusahaannya yaitu Bumi Resources untuk ikut mengelola bersama Pemerintah
Indonesia. Dibandingkan dengan mempercayakan penanganan eksplorasi ini ketangan
perusahaan negara asing, lebih baik memberikan kepercayaan itu kepada
perusahaan local yang memang berkompeten pada bidang tersebut yaitu Group
Bakrie.
3. Provide ‘A Place’ For Indonesia Student : menyediakan banyak
tempat sebagai wadah pendidikan untuk pelajar Indonesia.
4. To be Pioneer : Sejatinya dengan didukung seluruh unit yang
dimiliki oleh Group Bakrie dapat saja menjadi Pioneer dari sebuah produksi.
Produksi barang apa yang harus dipikirkan dengan baik dan matang. Garis
besarnya, melihat apa yang sedang dibutuhkan oleh banyak orang pada saat ini.
Peluang pasar untuk Group Bakrie sebenarnya terbuka lebar salah satunya karena
ada faktor relasi bisnis. Jadi peluang pasar cukup terbuka lebar baik pasar
lokal maupun mancanegara.
THREATS
1.
Political
Party : Dicalonkannya salah satu atau beberapa nama keluarga Bakrie ke dalam
partai politik dapat menimbulkan riak-riak kecil yang mengandung resiko dari
yang kecil sampai yang sangat besar. Seperti yang kita ketahui, jegal-menjegal
adalah hal yang biasa dalam dunia politik. Probabilitas kemungkinan terjadinya
pencitraan buruk dari salah satu usaha bisnis Bakrie bisa saja akan
bermunculan, meskipun prosentasenya sedikit. Political Party memang ibarat dua
mata sisi uang. Di lain sisi beresiko namun disisi lain jika masyarakat puas
akan kinerja salah satu atau beberapa keluarga Bakrie akan perubahan yang
terjadi di Indonesia, maka pandangan positif dari seluruh lapisan masyarakat
akan mengarah kepada Group Bakrie.
2.
‘Political’ Business : tidak hanya
Partai yang kaitannya dengan politik. Namun bisnis juga ada kaitannya dengan Politik.
Politik dalam bisnis dapat menjadi ancaman pada Group Bakrie. Bisa jadi akan
ada competitor yang tercipta atas dasar ketidak-sukaan pada Group Bakrie dan
ingin menjatuhkan salah satu produk dari anak perusahaan Group Bakrie. Terlepas
dari sisi lain, competitor lainnya yang bersaing secara sehat sudah banyak,
ditambah dengan competitor yang bersaing secara tidak sehat.
3.
Debt and Negative Reputation :
Gabungan antara hutang dan reputasi negative yang sudah diuraikan diatas bisa
jadi akan menjadi salah satu ancaman terbesar.
4.
Media : bisa menjadi ancaman bagi
Group Bakrie yang memberitakan kabar tidak baik mengenai Group Bakrie
Berikut dibawah ini adalah Matrik Internal Factor Analysis
Sumamry (IFAS) yang dirangkum dari Faktor Strength dan Weakness diatas:
STRENGTH
|
||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Rangking
|
Nilai Skor
|
1.
|
A Very Big Company :
Sampai saat ini Grup Bakrie memiliki kurang lebih 7 kategori usaha yang
paling vital di Indonesia.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
Popularity of Grup Bakrie’s name : Sampai saat ini di umur yang ke 70 tahun, nama
Bakrie sangat populer dan dikenal banyak orang dari berbagai macam kalangan.
|
0.20
|
3
|
0.60
|
3.
|
Solid Management : SIM (Sistem Informasi Manajemen /Management
Information System) di Grup Bakrie sangat solid.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
4.
|
Earnings Gains (Profit
Laba) : Sampai saat ini Grup Bakrie,Financial
Statement (Laporan Keuangan) tercatat selau mengalami profit laba
yang cukup tinggi, alias tidak merugi.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Sub Total
0.75
|
2.30
|
|||
WEAKNESS
|
||||
1.
|
Debt : Sampai saat ini ganti rugi untuk sebagian besar Korban
lumpur Sidoarjo atas harta benda mereka yang hilang alias tidak dapat lagi
digunakan belum dilunasi sepenuhnya.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
Outsourcing : Tenaga buruh / pekerja di beberapa Grup usaha bisnis
Bakrie sebagian besar melibatkan tenaga yang bersumber / diambil dari Outsourcing.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
3.
|
Imaging (pencitraan) : Pencitraan yang berlebihan
|
0.10
|
2
|
0.20
|
4.
|
Negative Reputation :
Reputasi negatif yang menimpa Grup Bakrie bisa menjadi hal yang mengerikan di
kemudian hari bila tidak diatasi secara maksimal dan berkelanjutan.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
Sub Total
0.55
|
1.90
|
|||
Total
|
1.30
|
4.20
|
Tabel 1. Matrik
Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS)
Berikut dibawah ini Matrik Eksternal Factor Analysis Summary
(EFAS) yang dirangkum dari Faktor Opportunity dan Threats diatas :
OPPORTUNITY
|
||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Ranking
|
Nilai Skor
|
1.
|
Maximize What Bakrie Have :
Sesungguhnya Grup Bakrie bisa memaksimalkan semua unit bisnisnya.
|
0.10
|
3
|
0.30
|
2.
|
Give Help To Exploration What Indonesia Have : Kenapa
Grup Bakrie melalui anak perusahaannya Bumi Resourcestidak
menjadi tokoh utama selain Pemerintah Indonesia itu sendiri untuk melakukan
eksplorasi minyak bumi dan migas.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
3.
|
Provide ‘A Place’ For Indonesia Student :
Menyediakan banyak tempat sebagai wadah pendidikan untuk pelajar Indonesia,
utamanya dalam hal perkembangan teknologi terkini.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
4.
|
To be Pioneer :
Sejatinya dengan didukung seluruh unit usaha yang dimiliki oleh Grup Bakrie.
Grup Bakrie ini bisa saja menjadipioneer dari sebuah produksi.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Sub
Total
0.55
|
2.00
|
|||
THREATS
|
||||
1.
|
Political Party : Dicalonkannya salah satu atau beberapa nama keluarga
Bakrie ke dalam partai politik bisa menimbulkan riak-riak kecil yang
mengandung resiko dari yang kecil sampai yang sangat besar.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
‘Political’ Business : Politik dalam bisnis bisa jadi sebuah ancaman bagi Grup
Bakrie. Bisa jadi akan ada kompetitor yang tercipta atas dasar dislike (ketidak-sukaan)
pada Grup Bakrie.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
3.
|
Debt and Negative Reputation : Gabungan antara hutang dan reputasi negatif yang sudah
diuraikan diatas bisa jadi akan menjadi salah satu ancaman terbesar
|
0.20
|
4
|
0.80
|
4.
|
Media :
Bisa jadi ancaman akan datang lewat berbagai macam media.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Sub
Total
0.60
|
2.15
|
|||
Total
|
1.15
|
4.15
|
Tabel 2. Matrik Eksternal Factor
Analysis Summary (EFAS)
Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing factor dapat
dirinci sebagai berikut:
Strength :
2.30
Weakness : 1.90
Opportunity : 2.00
Threats :
2.15
Maka diketahui nilai Strength
diatas nilai Weakness, dengan selisih (+) 0.40 dan nilai Opportunity dibawah
nilai Threats dengan selisih (-) 0.15
Rumusan
Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini:
IFAS
EFAS
|
Strength (S)
|
Weakness (W)
|
Opportunity (O)
|
Strategi
(SO) :
=
2.30 + 2.00
=
4.30
|
Strategi
(WO) :
=
1.90 + 2.00
=
3.90
|
Threats (T)
|
Strategi
(ST)
=
2.30 + 2.15
=
4.45
|
Strategi
(WT) :
=
1.90 + 2.15
=
4.05
|
Tabel 3. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS
pada table 1 dan 2, juga telah disusun Matrik SWOT untuk menganalisis rumusan
alternative strategi SO, WO, ST dan WT yang hasil analisisnya dapat dilihat pada
table 4 dibawah ini :
Strength (S)
:
1.
A Very Big Company
2.
Popularity Of Grup Bakrie’s
Name
3.
Solid Management
4.
Earnings Gains (Profit Laba)
|
Weakness (W)
:
1.
Debt
2.
Outsourcing
3.
Imaging
4.
Negative Reputation
|
||||
Opportunity (O)
:
1.
Maximize What Bakrie Have
2.
Give Help To Exploration
What Indonesia Have
3.
Provide A Place For
Indonesia Student
4.
To Be Pioneer
|
Strategi
(SO) :
Menggunakan Strength(kekuatan) untuk
memanfaatkan dan memaksimalkan Opportunity(peluang). Perusahaan
yang besar dengan popularitas nama yang besar pula, juga manajemen yang solid
disertai keuntungan laba yang tinggi akan bisa memaksimalkan peluang yang
ada. Seperti memaksimalkan apa yang Grup Bakrie miliki, bekerjasama dengan
Indonesia dalam hal eksplorasi minyak bumi dan pendidikan. Disertai usaha
untuk jadi Market Leader(Pemimpin Pasar)
|
Strategi
(WO) :
Melakukan
perbaikan terhadapWeakness (kelemahan) yang dimiliki untuk
memanfaatkanOpportunity. Dalam artian meminimalisasikan hutang,
pencitraan yang berlebihan, reputasi negatif dan juga memperbaiki sistem
manajemen karyawan yang masih dalam ruang lingkupoutsourcing. Setelah
melakukan perbaikan pada poin diatas, maka Grup Bakrie akan dapat
memanfaatkan peluang yang ada.
|
|||
Threats (T)
:
1.
Political Party
2.
Political Business
3.
Debt and Negative
Reputation
4.
Media
|
Strategi
(ST) :
Menggunakan Strength yang
dimiliki oleh Grup Bakrie untuk menghindari atau melawan Threats yang
terdiri dari ancaman lawan partai politik, bisnis, hutang dan reputasi
negatif, juga media.
|
Strategi
(WT) :
Melakukan
perbaikan terhadap kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang ada.
Ancaman dari lawan partai politik, bisnis, hutang dan reputasi negatif, juga
media.
|
Dan
kemudian bila melihat dari rumusan Matrik SWOT pada Tabel 3. Rumusan
Kombinasi Strategi Matrik SWOT. Maka langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis model kuantitatif perumusan strategi. Pembuatan analisis
model kuantitatif tersebut didasari pada jumlah nilai skor masing-masing
faktor. Baik itu Strategi SO, WO, ST, WT. Matriks perencanaan kombinasi strategi
kuantitatif adalah sebagai berikut dibawah ini :
IFAS
EFAS
|
Strength (S)
|
Weakness (W)
|
Opportunity (O)
|
Strategi
(SO) :
Menggunakan Strength(Kekuatan)
untuk memanfaatkan Opportunity (Peluang) = 4.30
|
Strategi
(WO) :
Meminimalkan Weakness(Kelemahan)
untuk memanfaatkan Opportunity (Peluang) = 3.90
|
Threats (T)
|
Strategi
(ST)
Menggunakan Strength(Kekuatan)
untuk mengatasiThreats (Ancaman) = 4.45
|
Strategi
(WT) :
Meminimalkan Weakness(Kelemahan)
untuk menghindariThreats (Ancaman)= 4.05
|
Tabel 5. Matriks Perencanaan
Kombinasi Strategi Kuantitatif
Matrik perencanaan kombinasi strategi kuantitatif
menunjukkan bahwa Grup Bakrie perlu memanfaatkan Strategi ST yang
mempunyai nilai skor tertinggi yaitu = 4.45, selanjutnya
diikuti Strategi SO = 4.30, WT = 4.05, WO = 3.90. Adapun
masing-masing Strategi yang harus dijalankan adalah sebagai berikut :
1. ST : Menggunakan Strength dalam meredam Threats yang dapat mengancam Grup Bakrie.
2. SO : Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity untuk memperluas jaringan bisnis Grup Bakrie
3. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi mengurangi resiko besar dari ancaman Threats yang bisa datang kapanpun.
4. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.
1. ST : Menggunakan Strength dalam meredam Threats yang dapat mengancam Grup Bakrie.
2. SO : Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity untuk memperluas jaringan bisnis Grup Bakrie
3. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi mengurangi resiko besar dari ancaman Threats yang bisa datang kapanpun.
4. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.
v
Sumber:
1. http://zahracreative93.blogspot.co.id/2012/12/menganalisa-group-bakrie-menggunakan.html
2. http://donny50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/02/03/penerapan-budaya-kerja-di-pt-bakrie-telecom/
No comments:
Post a Comment