Organisasi Kemahasiswaan
A.
Konsep
Organisasi Kemahasiswaan
Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa latin organum yang
berarti alat atau badan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 803)
organisasi adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama. Pada
dasarnya ada 3 ciri khusus dari suatu organisasi, yaitu: adanya kelompok
manusia, kerjasama yang harmonis, dan kerjasama tersebut berdasar atas hak,
kewajiban serta tanggung jawab masing-masing rang untuk mencapai tujuan (Djati
Julitriarsa, 1998: 41).
Pengertian
orgainsai dari beberapa ahli antara lain:
a)
James D. Money (1974)
Organisasi adalah bentuk dari
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
b)
Ralph Currier Davis (1951)
Organisasi adalah kelompok
orang-orang yang bekerja mencapai tujuan bersama diabawah pimpinan.
c)
John D. Millet (1954)
Organisasi adalah sebuah kerangka
struktur, sebagai wahana dan wdah pelaksanaan pekerjaan banyak orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama.
d)
Dwight Waldo (1956)
Organisasi adalah struktur hubungan
antar manusia berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi (Djati Julitriarsa, 1998: 42-43).
e)
Cyril Soffer (1973)
Organisasi adalahperserikatan orang,
yang masing-masing diberi peranan tertentudalam suatu sistem kerja dan
pembagian kerja di man pekerjaan dibagi menjadi rincian tugas, diberikan di
antara pemegang peranan, dan kemudian digabung ke beberapa bentu hasil.
(Sutarto,2006: 36)
Dari berbagai pendapat tentang pengertian organisasi
tersebut maka dapat disimpulkan adanya tiga macam pendapat yaitu: (1)
Organisasi adalah kumpulan orang-orang; (2) Organisasi adalah proses pembagian
kerja; dan (3) Organisasi adalah sistem kerja sama. Dari tiga macam pendapat di
atas maka dapat disusun suatu definisi tentang organisasi secara sederhana,
yaitu: “Organisasi adalah suatu sistem kerja sama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu”(Djati Julitriarsa, 1998:44).
Menurut Siswanto (2007: 73) “Organisasi
dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama”. Berdasarkan pendapat
Siswanto tersebut, bahwa organisasi adalah interaksi antara sekelompok orang
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam membentuk atau menentukan sebuah
organisasi harus diperhatikan ciri-ciri yang ada. Ciri-ciri organisasi
merupakan beberapa hal yang harus ada. Ciri-ciri organisasi menurut Siwanto
(2007: 73) yaitu :
1. Suatu organisasi adalah
adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma,
peraturan, ketentuan dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masingmasing pihak
siap untuk mejalankannya dengan penuh tanggung jawab.
2. Dalam suatu organisasi
yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling mengadakan hubungan timbl
balik, saling memberi dan menerima dan juga saling bekerjasama untuk melahirkan
dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective) dan
tujuan (goal).
3. Dalam suatu organisasi
yang terdiri atas sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama
tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu., yaitu tujuan bersama dan ingin
direalisasikan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui
bahwa setiap organisasi harus mempunyai tiga unsur dasar yaitu sekeompok orang,
kerjasama dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian organisasi merupakan
sarana untuk melakukan kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Jadi, dapat di ambil suatu
kesimpulan bahwa organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dimana
kerja sama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran
skematis tentang hubungan kerja, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di
perguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk
mahasiswa (Silvia Sukirman, 2004:72). Organisasi tersebut merupakan wahana dan
sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan peingkatan ilmu
dan pengetahuan, serta integritas kepribadian mahasiswa. Organisasi
kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler
mahasiswa dipergurua tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan,
minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri (Paryati Sudarman,
2004:34-35). Hal ini dikuatkan oleh Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998
Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, bahwa:
Organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendikiaan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan
tinggi.
Sedangkan menurut Silvia Sukirman (2004:69), organisasi
kemahasiswaan adalah kegiatan tidak wajib atau pilihan yang penting diikuti
oleh setiap mahasiswa selam studinya sehingga melengkapi hasil belajar secara
utuh. Pilihan Kegiatan ekstrakurikuler harus sesuai dengan minat dan bakat
mahasiswa karena kegiatan tersebut merupakan sarana pelengkap pembinaan
kemampuan pribadi sebagai calon intelektual di masyarakat nantinya.
Dari uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan organisasi kemahasiswaan meliputi pengembangan
penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran yang bisa diikuti oleh
mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Tujuannya untuk
memperluas wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian mahasiswa.
Bertitik tolak dari berbagai penjelasan
di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan mahasiswa dalam kegiatan
organisasi yaitu mahasiswa yang secara aktif menggabungkan diri dalam suatu
kelompok atau organisasi tertentu untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi, menyalurkan bakat, memperluas wawasan dan membentuk
kepribadian mahasiswa seutuhnya. Setelah kesemua itu diperoleh oleh mahasiswa,
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, sehingga kegiatan organisasi
tidak menjadi faktor penghambat dalam memperoleh prestasi belajar yang baik.
Namun sebaliknya, menjadi faktor yang dapat mempengaruhi untuk mendapatkan
prestasi belajar yang baik.
Menurut Silvia Sukirman (2004:72-73), organisasi
kemahasiswaan terdiri dari:
a. Organisasi
kemahasiswaan intra-universiter, disebut juga organisasi kemahasiswaan
di perguruan tinggi, adalah organisasi kemahasiswan yang berkedudukan di dalam
perguruan tinggi yang bersangkutan. Bentuk-bentuk organisasi kemahasiswan itu
antara lain:
1)
Senat mahasiswa perguruan tinggi (SMPT), merupakan wadah atau badan normatif
dan perwakilan tertinggi mahasiswa dengan tugas pokok mengkoordinasikan
kegiataan ekstrakurikuler pada tingkat perguruan tinggi.
2)
Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), merupaka wadah kegiatan ekstrakurikuler di
perguran tinggi, yang bersifat penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran,
kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian masyarakat. Sebagai contoh ada unit
kegiatan untuk olahraga seperti basket, sepak bola, bela diri; ada juga unit
kegiatan untuk kesenian sepeti panduan suara, budaya tradisional.
3)
Himpunan mahasiswa juruan, merupakan wadah kegiatan ekstrakurikuler di
perguruan tinggi, yang bersifat penalaran dan keilmuan yang sesuai dengan
program studi pada jurusan.
b. Organisasi kemahasiswaan ekstra-universiter,
yaitu organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di luar perguruan tinggi
tertentu, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI), dan lain-lain.
Organisasi Mahasiswa Intrakampus
Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa
yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan
kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi. Para aktivis organisasi
mahasiswa intrakampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi
ekstrakampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai
kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat pemilu mahasiswa untuk
memilih pemimpin senat mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstrakampus
sangat terasa.
Menurut Silvia Sukirman (2004:72-73), organisasi
kemahasiswaan intra-universiter (intrakampus) adalah organisasi
kemahasiswan yang berkedudukan di dalam perguruan tinggi yang bersangkutan. Bentuk-bentuk
organisasi kemahasiswan itu antara lain:
1)
Senat mahasiswa perguruan tinggi (SMPT), merupakan wadah atau badan normatif
dan perwakilan tertinggi mahasiswa dengan tugas pokok mengkoordinasikan
kegiataan ekstrakurikuler pada tingkat perguruan tinggi.
2)
Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), merupaka wadah kegiatan ekstrakurikuler di
perguran tinggi, yang bersifat penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran,
kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian masyarakat. Sebagai contoh ada unit
kegiatan untuk olahraga seperti basket, sepak bola, bela diri; ada juga unit
kegiatan untuk kesenian sepeti panduan suara, budaya tradisional.
3)
Himpunan mahasiswa juruan, merupakan wadah kegiatan ekstrakurikuler di
perguruan tinggi, yang bersifat penalaran dan keilmuan yang sesuai dengan
program studi pada jurusan.
Universitas Negeri Yogyakarta juga
menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan sebagai wadah bagi mahasiswa yang ingin
menyalurkan minat, bakat dan kegemarannya di bidangnya masing-masing.
Organisasi kemahasiswaan yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta, terdiri
dari ORMAWA yaitu Organisasi Mahasiswa yang meliputi, MPM (Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), BEM (Badan
Ekskutif Mahasiswa), dan HIMA (Himpunan Mahasiswa).
Manfaat Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi merupakan kegiatan yang
tidak wajib atau pilihan yang penting untuk diikuti oleh mahasiswa selama
studinya sehingga melengkapai hasil belajar secara utuh. Menurut Silvia Sukirman (2004:70), manfaat
kegiatan organisasi kemahasiswaan adalah:
(a)
Melatih berkerja sama dalam bentuk tim kerja multi disiplin
(b)
Membina sikap mandiri, percara diri, disiplin, dan bertanggung jawab
(c)
Melatih berorganisasi
(d)
Melatih berkomunikasi dan menyatakan pendapat didepan umum
(e)
Membina dan mengembangakan minat dan bakat
(f)
Menambah wawasan
(g)
Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan lingkungan
mahasiswa
(h)
Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif, inovatif
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa akan memperoleh banyak
manfaat antara lain melatih kerja sama, menambah wawasan dan membina
kepercayaan diri untuk tampil di depan umum. Selain itu mahasiswa juga dapat
memperoleh wawasan yang luas sehingga dalam hal prestasi belajar diharapkan
juga dapat meningkat.
Namun jika dalam melakukan kegiatan
organisasi tidak diimbangi dengan faktor-faktor lain seperti motivasi dan disiplin belajar maka
kegiatan organisasi akan menghambat dalam mencapai prestasi belajar yang baik.
Namun sebaliknya apabila faktor motivasi dan disiplin belajar tersebut ada
dalam diri seseorang tersebut, maka kegiatan organisasi tidak menjadi
penghambat untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
(http://rioviolensia.blogspot.com/2010/10/definisi-dan-macam-organisasi-menurut.html)
(http://www.elvinmiradi.com/macam-macam-kelompok-sosial-menurut-para-ahli/index.html)
(http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen)
(Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi)
(“Pengertian, Definisi dan Arti Organisasi – Organisasi Formal dan Informal – Belajar Online Lewat Internet Ilmu Manajemen”)
(http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=18&mnorutisi=9)
(http://en.wikipedia.org/wiki/Non-governm…)
(http://defickry.wordpress.com/2007/09/13/manajemen-konflik-dalam-organisasi/)
(Artikel berjudul “Manajemen Konflik Dalam Organisasi”)
http://lorentfebrian.wordpress.com/definisi-organisasi-macam-macam-organisasi/
No comments:
Post a Comment